Pandangan Burgess dan Model Ekologi Alternatif

10/03/2017

Pengembangan skema ruang yang digambarkan oleh Burgess tentunya menciptakan tipe ideal seperti yang dikembangkan oleh Marx Weber. Tipe ideal menspesifikasikan pada karakteristik yang diharapkan untuk bisa mendeskripasikan/menggambarkan sebuah fenomena secara alami atau dalam bentuk yang tidak terhalangi. Pandangan Burgress mengenai hal ini tentunya tidak berharap bahwa bentuk zona konsentris yang sempurna tersebut akan ditemukan disetiap kota. 

@copyright:images.google.com

Padanganya mengenai hal ini, tentunya ia mengantisipasi beberapa variasi dan bentuk konsentris. Seperti hal nya bentuk devergen dan distorsi yang menurut Burgess akan disebabkan oleh hal-hal yang lain dari pada factor ekonomi. Dalam hal ini, dapat dijelaskan seperti factor alam, hambatan yang dibuat manusia, penggunaan tanah yang sebelumnya intervensi politik dalam pembentukan perencanaan kota dan pemberlakuan bentuk transportasi akan memyebabkan pembentukan kembali (devormity) pusat konsentrasi lingkaran.

Burgess juga menganggap bahwa skemanya dapat digunakan sebagai acuan, tetapi beberapa ilmuwan menilai tidak setuju dengan konseptualisasinnya. Ada 4 kritikan model penggunaan laha burgess (1) heterogenitas penggunaan lahan untuk menyimpang dari bentuk zona konsentrasi (2) Perubahan alam dalam batas-batas zona: (3) Heterogenitas penggunaan lahan di masing-masing zona (4) Kemampuan untuk menyamaratakan pada skema Burgess terhadap kota-kota lain dari pada Chicago, (5) Pilihan Burgess terhadap variable-variabel ekologi.

Alihan salah satu kritikus pendekatan ekologi menekankan bahwa zona-zona konsentrasi yang disampaikan Burgess minim akan batas-batas nyata. Memang dalam hal ini yang digambarkan Burgess sebenarnya divisi daerah yang sengaja buat atau tidak mewakili hal yang sesungguhnya. Caplow di tahun 1952 mengatakan bahwa menganalisis penggunaan lahan di Paris. Dalam hal ini, dia tidak menemukan satu pun CBD (Central Bisnis District). Dengan demikian, model yang disampaikan yang terlalu sederhana itu, mendampak dari kecendrungan untuk mengabaikan penyebab-penyebab sosial yang mungkin terjadi pada lokasi ekologi.


Yang perlu dipahami dari teori sector yang dikemukakan oleh Hyot yang merupakan model teoritis penggunaan lahan sebagai perbaikan dan melengkapi teori Konsentris Burgess . Pembaruan model tampak dari pesebaran penggunaan lahan yang tidak monoton dan kaku seperti dalam teori konsentris model Burgess. Gagasannya bahwa pertumbuhan kota  merupakan proses yang mengedepankan bentuk sektoral daripada bentuk zonal. Penggunaan tata kelola lahan juga menjadi salah satu bagian dari kota yang penyebarannya dari pusat kea rah luar berupa wedges (sector), sering sekali terjadi kontras antara kawasan secara material dan secara kependudukan, apapun itu kesinambungan atau kelestarian sudah terjamin.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close