Pemahaman Mengenai Teori Konflik Dahrendorf

11/07/2017

Pandangan teori konflik Dahrendorf pada awalnya tidak bermaksud menggantikan pandangan konflik consensus. Yang dimaksud dengan teori konsesus ini adalah suatu pendekatan fungsionalisme structural yang memandang bahwa masyarakat merupakan kesepakatan dari individu-individu yang mengarah pada integrasi dan keseimbangan. Dasar Pemikiran Dahrendorf adalah penolakan dan penerimaan sebagain serta perumusan kembali teori Karl Marx. Dalam hal ini Karl Marx kaum borjois adalah sebagai pemilik dan pengelola sistim kapitaslis, sedangkan pekerja untuk keberlangsungan hidupnya  tergantung pada sistim. 

@copyright:images:google.com

Namun, pandangan Dahrendorf dalam hal ini  mengalami pergeseran mengenai Karl Marx, hal ini dikarenakan pada abad ke 20 terjadi pemisahan antara pemilihan  dengan pengendalian sarana-sarana produksi, begitu juga dengan abad ke 19, dimana akan ada tanda bahwa pekerja bukan lagi merupakan suatu kelompok yang dianggap sama dan bersifat tunggal, karena pada masa itu akan muncul kelompok pekerja.

Dalam hal ini Karl Marx memahami juga kelompok pekerja yang terbentuk ini, tidak akan terjadi adanya konflik yang mungkin terjadi antara buruh dan majikan, karena akan diselesaikan dengan sistim pengaturan dan institusionalisasi. Meskipun demikian, Dahrendorf menerima adanya gagasan tentang pertentangan kelas sebagai sebuah konflik yang merupakan sumber perubahan sosial. Sehingga, dalam hal ini terdapat berbeda pandangan mengenai teori konflik ini, dikarenakan masing-masing memiliki kepentingan baik yang menguasai dan dikuasai.




0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close