Struktur
sosial horizontal merupakan gambaran mengenai pengelompokan yang ada dalam
masyarakat tanpa melihat dalam susunan yang vertical, melainkan memusatkan
perhatian pada keberagamannya (mencakup kuantitas dan jenisnya). Dalam
sosiologi, secara teoritis terdapat premis bahwa semakin maju suatu masyarakat,
semakin meningkat jumlah serta ragam peneglompokannya (lembaga, asosiasi,
organisasi dan lainnya). Maka, apabila masyarakat yang maju disebut juga
masyarakat yang kompleks, kompleksitasnya adalah berkaitan denga keragaman
pengelompokan yang ada beserta interaksinya satu sama lain.
Secara
umum, masyarakat Desa buka merupakan masyarakat yang kompleks. Sebagai suatu
komunitas mengenai Desa, terutama masyarakat Desa merupakan komunitas yang relative
kecil. Sebagai komunitas yang kecil maka, kemungkinan untuk saling berhubungan
secara langsung antara orang satu dengan lainnya cukup dimungkinkan. Hubungan
yang dekat dan akrab cendrung lebih besar muatan emosionalnya.
Dalam
situasi semacam ini, maka keanekaragaman pengelompokan kurang atau bahkan tidak
mendapatkan tempat. Dengan demikian, kondisi seperti ini struktur horizontal
masyarakat Desa cenderung diwarnai dominasi kelompok primer. Yang artinya
keberadaan serta karakter maupun bentuknya sangan dipengaruhi oleh hubungan
primer beserta kelompok-kelompok primernya. Kelompok primer dalam hal ini,
keluarga, tetangga, dan komunitas. D Sanderson yang merupakan salah satu ahli
sosiologi pedesaan di Amerika Serikat, mengungkapkan lewat istilah Family Control . Family Control
menggambarkan kuatnya pengaruh serta pengendalian yang dilakukan, sehingga fungsi
ini bersifat multifungsi.
0 comments