Struktur Sosial Horizontal Masyarakat Desa

11/09/2017

Struktur sosial horizontal merupakan gambaran mengenai pengelompokan yang ada dalam masyarakat tanpa melihat dalam susunan yang vertical, melainkan memusatkan perhatian pada keberagamannya (mencakup kuantitas dan jenisnya). Dalam sosiologi, secara teoritis terdapat premis bahwa semakin maju suatu masyarakat, semakin meningkat jumlah serta ragam peneglompokannya (lembaga, asosiasi, organisasi dan lainnya). Maka, apabila masyarakat yang maju disebut juga masyarakat yang kompleks, kompleksitasnya adalah berkaitan denga keragaman pengelompokan yang ada beserta interaksinya satu sama lain. 

@copyright:images.google.com

Secara umum, masyarakat Desa buka merupakan masyarakat yang kompleks. Sebagai suatu komunitas mengenai Desa, terutama masyarakat Desa merupakan komunitas yang relative kecil. Sebagai komunitas yang kecil maka, kemungkinan untuk saling berhubungan secara langsung antara orang satu dengan lainnya cukup dimungkinkan. Hubungan yang dekat dan akrab cendrung lebih besar muatan emosionalnya.

Dalam situasi semacam ini, maka keanekaragaman pengelompokan kurang atau bahkan tidak mendapatkan tempat. Dengan demikian, kondisi seperti ini struktur horizontal masyarakat Desa cenderung diwarnai dominasi kelompok primer. Yang artinya keberadaan serta karakter maupun bentuknya sangan dipengaruhi oleh hubungan primer beserta kelompok-kelompok primernya. Kelompok primer dalam hal ini, keluarga, tetangga, dan komunitas. D Sanderson yang merupakan salah satu ahli sosiologi pedesaan di Amerika Serikat, mengungkapkan lewat istilah Family Control . Family Control menggambarkan kuatnya pengaruh serta pengendalian yang dilakukan, sehingga fungsi ini bersifat multifungsi.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close