Pola
politik di masyarakat tentunya akan tampak ketika yang menjadi dasar dalam
memahami persoalan pilkada. Banyak pola yang dapat disimak, ketika tahun
politik mulai menjelaskan apa yang menjadi persoalan, tentunya dalam hal ini
seperti anggaran, program, dan figure. Yang paling cocok untuk dilihat di tahun
ini, misalnya adalah siapa yang cocok dalam membenahi.
Banyaknya
ahli demokrasi mengkritik dan mengamati jika tahun politik yang terjadi saat
ini, tak lepas dari persoalan itu-itu saja. Mungkin sudah sedikit bosan untuk
memahaminya, ketika tahun politik sudah bergulir maka yang utama dibahas
pastinya tak lepas dari inti dari proses demokrasi. Penerapan seperti ini, tak
lepas ketika yang dapat dikutip “Karena praktik ini
memicu korupsi sistemik. Dengan modal yang besar, ketika mereka berkuasa maka
yang ada dalam benak kepala daerah adalah bagaimana modal besar itu bisa
kembali," katanya, dalam Selamat Pagi Indonesia, Senin 15 Januari 2018”. Sumber :News MetroTVnews.com.
Baca Juga :
Sudah mampu kah bertahan dalam memenagkan hal ini? Yang mesti dicoba tentunya perlu terobosan baru dalam mewarnai demokrasi kita. Sumber-sumber dari berbagai persoalan ini tak lepas bahkan tak pernah berubah. Padahal, sejauh ini perubahan yang saat ini ini terjadi belum signifikan, masih perlu banyak pembenahan. Dengan mencoba alternatif dalam mekanisme pemilu tentunya praktik-praktik yang tidak diinginkan dalam pencoblosan misalnya, bisa dilaksanakan secara sportif nantinya.
0 comments