Memahami Budaya Konsumsi Fordisme

1/10/2018

Menurut George Ritzer dan Gottman yang merupakan gagasan prinsip dan sistem yang ditumbuhkembangkan oleh Henry Ford. Tokoh ini begitu berjasa dalam mengembangkan sistem produksi massal modern, terutama melalui penciptaan sistem perakitan mobil secara bergelir (assembly line). Adapun cirri-ciri dari Fordisme meliputi :


Produksi massal untuk produksi sejenis
Dalam hal ini Fordisme melibatkan produksi homegen massal. Dimana suatu memproduksi produk sejenis secara banyak ditujukan tidak hanya pasar nasional , tetapi juga pasar regional bahkan pasar global. Misalnya sebuah industry mobil yang memproduksi suatu jenis mobil dalam arti sato model, massal dan seri.

Penggunaan teknologi yang tidak fleksibel
Fordisme menggunakan teknologi yang relative tidak fleksibel, salah satu ciri teknologi semiotomatis dimana setiap jalur memiliki spesifikasi pekerjaan yang tingkat keteramplan tertentu.

Pertumbuhan pasar bagi item produksi, dimana pola homegenitas pola konsumsi
Sementara dalam bagian ini merupakan pertumbuhan pasar bagi homogen industry produksi massal. Pada gilirannya pertumbuhan pasar seperti ini menimbulkan homogenitas konsumsi. Yang dipahami dalam hal ini, seperti produksi massal otomotif.

Kenaikan permintaan atas kenaikan suplai produksi yang diperoleh secara massal, berkaitan dengan unionisasi, menyebabkan kenaikan upah

Dalam hal ini, fordisme telah mampu menghasilkan produk massal dalam jumlah hanya oleh para pekerja. Peningkatan permintaan terhadap produk massal tersebut, pada gilirannya meningkatkan upah pekerja.

Pada massa pasca-fordisme, menurut Ritzer dan Goodman, dimana tumbuh sepanjang abad keduapuluhan, khususnya di Amerika Serikat ia mencapai puncaknya dan menurun ditahun 1970an, khususnya setelah krisis minyak bumi pada tahun 1973, begitu juga industry mobil di Amerika, hal ini tentunya mengalami kemerosotan dalam sector ekonomi.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close