Konsep Sosiologi Digital : Perkembangan Sosiologi Terkini

1/17/2018

Pada mulanya, istilah ‘sosiologi digital’ tidak terlalu masyhur sebagai sebuah cabang atau kepingan ilmu sosiologi yang khusus. Istilah ini hanya dipergunakan sebagai nama mata kuliah yang diajarkan di sebuah universitas di Inggris. Saat itu, kosakata berlabel digital ini juga masih kalah saing dengan sejumlah kosakata sosiologi (baru) lainnya, seperti sosiologi teknologi, sosiologi cyber, dan lain sebagainya. Kondisi itu sedikit demi sedikit berubah ketika sarjana-sarjana sosiologi mulai membahas dan mempopulerkan istilah ini dalam karya-karya akademis mereka.
Tulisan ilmiah pertama yang diketahui memuat kata ‘sosiologi digital’ adalah sebuah tulisan seorang sosiolog Amerika yang bernama Jonathan R. Wynn pada tahun 2009. Dalam tulisannya, ia melihat bahwa antara teknologi dan sosiologi itu terdapat sebuah keterkaitan yang sangat jelas. Selain itu, tulisan yang dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah tersebut juga berbicara mengenai sejumlah trik dan cara dalam teknologi digital yang bisa dimanfaatkan untuk pelbagai tujuan penelitian dan pengajaran.
Sosiologi digital merupakan salah satu bagian dari kajian akademis sosiologi. Cabang sosiologi ini adalah ilmu yang memiliki perhatian terhadap pemahaman penggunaan media digital dalam segala aktivitas riset yang ditujukan untuk mempelajari kehidupan manusia dengan lebih efektif dan efisien. Pada hakikatnya, terminologi sosiologi digital tidak sesederhana itu karena di dalam praktiknya memiliki ruang lingkup dan cakupan yang jauh lebih luas. 
Baca Juga : 
~Persepsi Sosiologi Tentang Integrasi Sosial
~Paradigma Baru Dalam Ilmu Sosiologi Terhadap Ilmu Digital
Seharusnya, yang menjadi pembahasan di dalam kajian ini tidak hanya sekedar teknologi, media digital, dan cara pengunaannya saja, namun juga pelbagai macam pengaruh dari penggunaan alat yang bersifat digital tersebut terhadap aspek-aspek sosiologis manusia, seperti pola jalinan interaksi, rajutan relasi antar individu, pola hubungan perilaku sosial, sikap dan tindakan individu, pemahaman identitas serta konsep diri manusia, dan lain sebagainya.

Dengan mengenal konsep sosiologi digital, namun konsepsinya cukup menggambarkan fokus cabang sosiologi yang content-nya sangat luas tersebut, maka  S. Kuhn pada tahun 1960. Saking lekatnya konsep paradigma dengan Kuhn, keduanya seakan dua sisi mata uang yang senantiasa tersatukan dan tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Membahas mengenai paradigma sebagai sebuah bagian ilmu pengetahuan, memang langkah pertamanya senantiasa ditempuh melalui pemahaman konsep paradigma yang diuraikan oleh Kuhn terlebih dahulu. Hal itu seakan menjadi sebuah kewajiban karena pemikiran revolusioner dan maju Kuhn mengenai konsep tersebut adalah dasar terpenting bagi kajian terhadap konsep paradigma ilmu pengetahuan. 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close