Ketika
mempertimbangkan bagaimana barang diproduksi dalam masyarakat, muncul sebuah
pertanyaan siapa yang memiliki alat produksi ini? Yang perlu diketahui, sumber
daya yang paling signifikan dalam melakukan berbagai aktivitas produksi. Dalam
masyarakat pertanian, produksi ekonomi ditentukan oleh keinginan dan pilihan
para pemilik kekuatan-kekuatan produksi.
Dalam
masyarakat pertanian muncul manakala sekelompok kecil orang pada umumnya, atau
dikenal dengan pemilik tanah. Dengan demikian, dalam memanfaatkan tanah, maka
dibutuhkan produktifitas. Pemilikan tanah terutama karakteristik masyarakat
agraris yang berskala besar walaupun kadang-kadang terdapat juga dibeberapa
masyarakat hortikultura intensif tertentu. Pola ini, tentunya berhubungan
dengan produksi pertanian yang intensif.
Baca Juga :
Pada
masyarakat Eropa zaman pertengahan, dimana sistem ekonomi politik feodalisme,
pemilikan seigneurial berlaku selama beberapa abad antara jatuhnya kekaisaran
romawi dan kapitalisme modern. Dengn demikian, jika hak setiap individu dalam
hal ini untuk memanfaatkan sepenuhnya sumber daya vital sampai hanya sebagian
orang yang memanfaatkan sepenuhnya sumber daya yang tersedia.
Evolusi
pola pemilikan dalam masyarakat pertanian
berhubungan dengan evolusi pola distribusi. Pola redistribusi yang
paling umum dalam masyarakat pertanian yang diorganisasikan dalam sistem
pemilikan. Dengan demikian, kelas produsen yang tergantung secara ekonomi untuk
menghasilkan surplus dari ladang mereka dan menyerahkan surplus tersebut kepada
pemiliknya.
Sebagai
ahli ekonomi prakapitalis, terutama sejarawan ekonomi mengatakan bahwa Karl
Polanyi (1957), tidak membedakan antara ekspropriasi surplus dan redistribusi
parsial. Hal yang penting, dalam meningkatkan hasil panen petani, begitu juga
distribusinya.
0 comments