Gerakan buruh merupakan bagian dari persoalan yang juga untuk dipahami, ketika pemogokan memiliki karakteristik yaitu jumlah massa. Apa yang menjadi persoalan dalam hal ini? Paling adalah hal yang mendasar tetapi paling utama. Berdasarkan empiric hal tersebut kepada pemogokan umum. Konsep umum sangat berguna untuk memahami karakteristik di Negara-Negara berkembang.
Indonesia misalnya, salah satu paling dominasi Negara yang sangat besar menentukan peluang yang hampir kolektif, dimana perjuangan dalam ekonomi, politik dan ideology. Besarnya peran Negara dalam menentukan struktur peluang tentunya membuat diskusi-diskusi tentang aksi kolektif perburuhan di Negara berkembang yang senantiasa menyertakan keterlibatan Negara.
Hal ini, menunjukan bahwa berbagai persoalan yang harus dipahami ketika relasi buruh, modal, Negara dalam hubungan industrial berperan penting dalam system ekonomi. Dalam konteks hubungan industrial dalam hal ini Negara memiliki peran normative yang secara mendasar memang berpotensial untuk dominan, seperti peran sebagai legislator, resolusi konflik, pengelola ekonomi, dan pengatur hubngan industrial.
Namun, melalui peran normatifnya di Negara tersebut juga tidak jarang terjebak ke dalam kontradiksi Antara logika akumulasi yang mengabaikan syarat dan ketentuan ketenagakerjaan dengan logika akomodasi yang seharusnya berperan dalam hal ini.
Posisi kontradksi inilah yang membuat peran Negara cenderung berada Antara dilemma sebagai sumber keuntungan bagi modal atau sebaliknya yang menjadi sumber kesejahteraan bagi pekerja atau justru berhasil dalam menciptakan keseimbangan.
Baca Juga :
Pandangan Negara dalam hal ini, memiliki peran dalam mengatasi persoalan perburuhan dengan aksi yang dilakukan menjadi jelas untuk diterima Antara pemogokan dan pengorganisasian. Hal ini, tentunya tidak begitu baik jika produktifitas akan mempengaruhi hasil produksi. Persoalan ini, tentunya akan menjadi bagian dalam proses keefektifan dan keefisienan dalam beraktivitas.
0 comments