Memahami Istilah Postmodernisme Di Kalangan Kaum Intelektual

6/15/2018

Makna postmodernsime dapat diartikan sebagai pascamodernisme, hal ini dapat diketahui ketika pemikiran patah atau ideology. Istilah ini digunakan pada abad ke 5 M, untuk menunjukkan batas antara era persoalan mengenai budaya romawi. Istilah tersebut kemudian, popular pada zaman pencerahan atau renaisans sekitar abad ke 16an.

Modernisme sendiri dapat diartikan sebagai proses pergulatan pemikiran yang mengagungkan akal dan rasio kemudian, ketika masa industrialisasi muncul sebuah paham baru yang memngubah segala pemahaman mengenai persoalan ideology. Ketimpangan terhadap modernisme akhirnya membuat ketimpangan, konsumtif masyarakat kian terjadi.

Hal ini, yang membuat modernism gagal dalam menjelaskan mengenai kesejahteraan umat manusia. Yang akhirnya istilah postmodernisme muncul hanya sebagai tafsiran, karena tidak ada yang dapat mendefinisikan secara pasti.

Tetapi, untuk bisa diketahui adalah bahwa postmodernisme memiliki dua karakter pokok, yaitu gaya estetik dan artistic. Dan kemudian, mengenai posisi teoritis dan filosofis yang menolak kaidah-kaidah pemikiran modernisme.

Seorang ahli seperti Featherstone juga mengemukakan bahwa postmodernisme memiliki tiag pengertian yang berada dalam wilayah kebudayaan. Dimana, sebagai perubahan bentuk teorisasi, presentasi, dan diseminasi karya seni dan intelektual yang tidak dapat dipisahnya dari perubahan makro kebudayaan.

Karena dalam sebuah kebudayaan perubahan ruang budaya yang lebih luas mencakup bentuk produksi, konsumsi dan sirkulasi tanda yang dapat dikaitkan dengan perubahan yang lebih luas lagi dalam relasi keseimbangan dalam masyarakat. Sehingga, dalam hal ini muncul sebuah perubahan pengalaman berbagai kelompok yang menggunakan massa dan penandaan dalam berbagai pembentukan identitas.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close