Secara ideal, suatu kota dikatakan mengglobal apabila masyarakatnya memiliki kebiasaan untuk melakukan relasi dengan kota lain antarnegara. Biasanya pertama-tama kota besar dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, sehingga masyarakat kota besar mengalami globalisasi.
Terbentuknya kota dunia tentunya harus memiliki surplus dari kota itu sendiri. Surplus yang dimaksud dalam hal inidapat berupa surplus ekonomi, dan surplus non ekonomi. Surplus non ekonomi mensyaratkan orang memiliki capital untuk mendirikan industri dengan mesin yang canggih (atau yang tidak canggih dalam hal ini seperti program padat karya).
Sedangkan surplus ekonomi dapat berupa potensi alam, historis, dan bangunan (untuk pariwisata), kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan penduduk setempat, kemampuan manajemen dan berbagai hal perangkat pendukung.
Kondisi tersebut dapat dipahami sebagai adanya dua surplus dalam perkembangan sebuah kota, yaitu surplus atau kawasan/daerah/ desa sebagai syarat terbentuknya kota dan surplus kota sebagai syarat terbentuknya kota global. Apabila surplus kota berhenti maka kota tidak lagi mampu melakukan akses kota lain di Negeri yang berbeda. Sehingga, kota tersebut dapat dikatakan tidak mampu mengglobal.
0 comments