Kalau diperhatikan
suaranya. Memang, mungkin Menko Luhut Panjaitan ( 2020 - ) bisa efektif bukan karena jabatannya, tapi karena kepribadiannya. Ia pribadi
yang mumpuni. Suaranya keras --karena ia orang Batak. Kalau ia membentak
menakutkan --apalagi ia seorang jenderal.
Yang Pak Luhut tidak bisa
lakukan : memecat atau mengganti menteri di bawahnya. Semarah apa pun Pak Luhut
kepada menterinya, tetap saja terbatas. Menteri Kelautan waktu itu, Susi
Pudjiastuti, tetap saja tenang. Pak Luhut hanya bisa sebatas marah. Apalagi
suara Susi juga keras. Kalau membentak juga menakutkan.
Kalau
seorang Jenderal sudah marah, maka yang dibawa dah nurut. Itu mesti dilakukan
dengan apapun tanpa terkecuali. Dirjen pun,
diketahui berdasarkan pengalaman saya, terlalu sibuk dengan urusan politik atas.
Salah satu catatan yang di ambil, melalui persoalan tender,
hingga kebijakan yang dibuat. Semestinya, sudah diketahui bahwa beredar dengan
masalah Covid hingga adanya UU disahkan di DPR, mengenai hal ini, kemudian
berbagai hal terkait dengan penakutnya orang-orang dalam pelanggaran hukum.
Tentunya dalam fenomena ini, mereka lebih takut masuk tahanan ditimbang
dimarahin atasan.
Baca Juga : Kebertahanan AS Pada Demokrasi Nanti ?
Dua hal tersebut dapat diketahuikan, apalagi kalau mengerahkan
massa di tengah pandemik berlangsung. Yang ada digebuk sama Polisi. Sementara,
mengenai persoalan tender hanya bisa diketahui dengan program yang terlaksana. Yah, banyak orang akan memahami hal ini kalau tidak ada yang perlu maka akan dianggap rekayasa. Mereka-mereka itu pinter loh rekayasa, terutama orang Indonesia.
Apalagi masing-masing kebijakan yang dibuat akan berbeda,
dengan kata lain melanggar prosedur, Masih banyak orang-orang yang masuk
tahanan karena tidak bersalah. Wah ini, memang kacau yah dengan berbagai alasan
dengan kebijakan yang dibuat.
0 comments