Pandangan mengenai ajaran agama, memang berdampak pada aspek perdagangan yang diketahui pernah bertemu untuk melangsungkan perdagangan di Venesia. Ketika itu, muslim Turki yang tinggal disana, dituduh sebagai sesatnya ajaran agama pada 1599 tukang pengilingan, dan penolakan terjadi dikarenakan adanya berbagai persoalan terkait dengan menolak adanya penyiksanaan.
Persoalan paham agam di Turki terjadi dengan agama Islam yang
diyakini sebagai bagian dari perubahan besar-besaran, maka penyebaran yang
diyakini berdampak banyaknya agam Kristen dipaksa untuk melibatkan agama Islam
untuk bergabung dengan paham Martin Luther.
Perlawanan ini, mengarah pada aspek keagamaan, dengan ekonomi
politik pada masa itu, kerabkali perdagangan yang berdampak pada wilayah di
Indonesia, terutama di Jawa. Berbagai hal terkait itu juga, perdagangan Turki
terhambat dengan persoalan agama. Tetapi, seorang biarawan di Inggris
mengatakan bahwa semua manusia itu baik, dan bisa diselamatkan karena kebaikan.
Berbagai paham ajaran itu sendiri tentunya berdampak pada sikap
pengajaran mengenai Toletansi antaumat beragama, yang memang diperkenalkan pad
auamt Muslim dan Yahudi di Eropa. Seringkali hal yang dapat diketahui berbagai
perlakuan di lakukan oleh penduduk Islam di Eropa, Barat terhadap penduduk
Islam, yang memang meyakini berbagai hal terkait dengan berbagai persoalan
mengenai ajaran agama Kristen.
Hal ini, dapat diketahui ketika dampak terjadi mengenai ajaran
Kristen di Eropa Barat, dan menuntun mati ajaran sesat yang diperkenalkan
ketika itu. Berbagai pandangan mengenai ajaran pada tahun 1531 ketika itu,
terjadi masalah kemanusiaan yang memang mengarah pada pandangan ajaran agama.
Berbagai pandangan hal ini juga, lebih mengarah pada pemahaman ideology
yang penting terhadap persoalan yang layaknya diketahui berbeda dengan aspek
kemanusiaan. Seringkali hal ini, menjadi penting untuk diketahui berbagai
istilah yang layaknya menjadi paham ideology suatu Negara yang melibatkan
berbagai aspek perubahan agama di Eropa ketika itu.
Anti Kristen pada Masa Sebelum Kemerdekaan
Pada masa kemerdekan tepatnya sebelum kolonial Belanda masuk di
Indonesia, penyebaran agama katoliki di pedesaan mengarah pada rumah singgah di
masing-masing kota termasuk di Kota Batavia. Dengan melibatkan berbagai
misionaris Belanda, Swiss, dan Eropa telah menjelajahi berbagai wilayah yang
ada di Indonesia untuk penyebaran agama yang disampaikan melalui kepercayaan di
Eropa itu.
Penyebaran agama, yang masuk di Pulau Jawa, Sumatera, Batavia, dan
Kalimantan, tentunya memiliki misi yang baik terhadap penyebaran agama terhadap
berbagai pandangan ideology dan ajaran agama yang masuk di Indonesia, tidak
terkecuali yang memiliki persoalan terhadap resistensi ajaran anti Kristen.
Dengan berbagai kebijakan yang dibuat, maka berbagai Negara,
termasuk di Indonesia tentunya mengesahkan berbagai ajaran agama yang dilewati
berbagai pandangan terhadap layaknya agama Kristen untuk masuk sebagai gereja
di Indonesia, selain Katolik.
Bagaimana, pandangan Islam terhadap hal ini tentunya mereka lebih
kepada kepentingan yang memberikan ruang terhadap ajaran di masyarakat, dengan
pandangan Islam yang lebih mengarah pada ekonomi syariah yang dibentuk pada
masa kolonial Belanda, dengan sistem kerajaan pada masa itu.
Dengan demikian, berbagai pandangan terhadap aspek ekonomi
politik, pandangan agama yang mengarah pada dinamika budaya di masyarakat,
serta agama yang melekatkan pada dinamika budaya serta aspek pendidikan agama,
telah mengarah pada paham ideologi. Berbagai kalangan Tionghoa, yang memahami
persoalan ini, tentunya terus melakukan berbagai kemajuan pengetahuan terhadap
bangsa Arab, India, dan Timur Tengah.
Hal ini, tentunya memastikan berbagai pandangan agama, serta ideology
sebagai bagian dari dasar suatu Negara, yang hendaknya perlu dipahami dengan
berbagai kebenaran akan Tuhan sulit sekali untuk diyakini dengan kondisi
masyarakat yang saat ini, memiliki kepentingan politik serta budaya. Berbagai
kemajuan pengetahuan akan mengarah pada aspek peran di masyarakat, yang
layaknya lebih memahami pengaruh dan potensi yang melibatkan bebagai suku dalam
suatu Negara.
Aspek pendidikan agama telah mengajarkan berbagai pandangan dan
keyakinan terhadap aspek manusia itu sendiri. Apakah mereka sudah bisa meyakini
berbagai sumber ekonomi politik yang mereka akses dengan baik, dan bagaimana
cara mereka membaginya pada masa ini dengan penuh kerakusan. Sementara, umat
Kristen yang dipahami pemberontak dan suatu ajaran agama, dan Negara,
dikhwatirkan memunculkan paham ideology Islam, untuk melakukan sekutu berbagai
hal terkait dengan paham radikal.
0 comments