Terberkati Halal dan Non Halal

Konsumsi makanan perlu dibahas dalam hal ini, berlindung balik tembok gereja. Bagaimana mereka mendapatkan makanan non halal itu. Jelasnya dapat diketahui bahwa, berbagai ragam konsumsi dapat diketahui di ladang mana mereka bekerja.

Biasanya halal dan non halal itu masuk dalam mulut anda, yang jelas banyaknya manusia dari Islam dan berlindung di balik gereja Kristen, ketika memahami kehidupan sosial mereka, dengan kesehatan sosial mereka yang menyebutkan bahwa ada pembendaharaan menurut kitab Kristen digunakan untuk bisa bertahan hidup (Orang Jawa, Marpaung), tetapi di ladang mana mereka bekerja, Sihombing itu, Pontianak, Kalimantan Barat.

Konsumsi makanan menjelaskan berbagai aspek manusia ketika menjadi budaya yang saat ini memiliki potensi terhadap perlawanan mereka pada ajaran agama yang diterapkan dalam hal ini dengan jelas, ketika memahami ternyata, pada pada tokoh agama Kristen yang menjelaskan berbagai pandangan dan gagasan mengenai agama.

Pada masa itu, muncul suatu perubahan kehidupan sosial pada sistem ekonomi yang mereka peroleh dalam politik di Kalimantan Barat, dengan demikian keterlibatan para oknum lebih pada masyarakat Kristen Jawa (Islam, Marpaung), dan konflik dalam hal ini jelas pada sistem ekonomi politik.

Berbagai pengetahuan yang diketahui dengan baik adalah, Orang Tionghoa (budha, ekonomi 1990an) jelasnya teridentifikasi pada keseimbangan kehidupan agama orang Tionghoa Katolik, dengan sekolah dan mengajar pada pendidikan katolik,

Tidak hanya itu saja, jelasnya mereka berada pada pembangunan Nasional yang menjelaskan persoalan konflik sosial yang diterima dengan persoalan ketiadaan manusia. Maka, yang bisa berkoalisi maka mereka yang dapat berdampak pada sistem ekonomi politik yang diterapkan.

Membedakan manusia dengan prilaku kehidupan sosial budaya mereka jelas dengan baik, tanpa terkecuali jelasnya dengan berbagai hasil yang diperoleh dengan sistem pengetahuan dan pendidikan, dan penyesalan pada kebudayaan dan agama, tentunya berdampak pada kesehatan mental di masyarakat, pada dinamika pembangunan manusia di Kalimantan Barat, Indonesia.