Orang Indonesia, mungkin saja makan sapi dan babi. Beli sapi di Belgia, dan beli babi di Singapura. Masing-masing dengan uang tunai dan RI. Harapan yang baik bagi orang Indonesia, tidak perlu menjadi petani (lokal), cukup beli dari Negara itu Belgia dan Singapura, tidak panas kena matahari dan merawat sapi dan babi itu.
Itu adalah makanan Indonesia, diberbagai Negara salah satunya
hampir seluruh manusia itu makan babi dan sapi. Tetapi bagaimana jika sapi dan
babi juga menjadi celah untuk politik pada masa 2021 ini (Indonesia).
Para ilmuwan akan tampak membuat laboratorium terlebih dahulu,
contohnya singapura Negara kecil itu menghasilkan babi yang baik, kemudian sapi
di Australia dan Belgia juga baik. Bagaimana dengan Indonesia, menjadi catatan
bahwa Negara seluas Indonesia masih banyak lahan yang bisa menampung sapi dan
babi untuk bisa dihasilkan, dan dikonsumsi bagi rakyat anda.
Konsumsi sapi dan babi tidak berbeda jauh dengan kebutuhan
masing-masing suku yang saat ini berada pada politik konsumsi yang hendak
diketahui kemaluannya itu. Berbagai hal terkait itu juga, berbagai aspek pada
konsumsi sapi dan babi orang Indonesia, memang cukup relevan dengan prilaku
rakyatnya itu sendiri.
Salah satu yang baik, untuk diketahui adalah bagaimana bisa impor
itu sapi dan babi. Pertanyaannya adalah bagaimana jika sapi itu menjadi ajang
politik kembali, seperti pada tahun sebelumnya di korupsi dengan hasil yang
diperoleh dari penjualan dan pembelian sapi, hanya babi belum.
Jika tidak salah harga daging tidak naik juga baik, naik juga
boleh. Tetapi yang baiknya adalah bagaimana proses sapi itu bisa dikonsumsi
dengan baik saat ini. Bagaimana ilmuwan Indonesia, bisa mengembangkan sapi saat ini untuk bisa menghasilkan bibit terbaik di labnya saat ini.
0 comments