Sistem Seksualitas Budaya, Prespektif Berbeda Dari Sistem Agama

7/22/2021

Budaya menjadi peranan penting terhadap pembangunan bangsa Indonesia, itu yang saat ini dipelajari oleh “saya” mengenai keberagaman, toleransi, budaya masyarakat suku adat, serta agama yang menjadi ketaatan terhadap berbagai hal yang dikerjakan.

Ada suatu masa, pada tahun tahun yang memang memiliki peranan penting terhadap pembangunan, saat ini berbagai aktivitas kebudayaan di Indonesia, telah di pagelarkan dengan adanya identitas diri terhadap aktivitas sosial budaya di masyarakat.

Berbagai hal terkait itu, mengingatkan dengan identitas masing-masing suku, baik itu Dayak, Batak, Tionghoa, Betawi dan Jawa, serta  Timur yang melekatkan berbagai budaya, dan agama dalam hal ini terhadap pembangunan manusia itu sendiri.

Batasan yang perlu dipahami dalam hal ini jelas bagaimana dengan prilaku, karakteristik, masyarakat yang hendak dipahami dengan baik dengan sistem budaya dan agama yang melekat pada upaya manusia dalam memahami sistem konflik sosial, ekonomi, budaya, agama merupakan hasil dari penyadaran manusia dalam melihat aktivitas apa yang diperankan saat ini.

Hal yang dapat dipahami adalah, bagaimana mereka meletakan manusia semau mereka, dengan pekerjaan mereka, serta aktivitas budaya mereka di masyarakat, yang saat ini menjadi bentuk dramaturgi dalam kehidupan mereka berbudaya, pada sistem politik yang hendak mereka buat dengan kebijakan yang memang tidak serta merta dari mana asal keberadaan mereka, terhadap konflik sosial yang dibuat.

Ini menjadi suatu pengalaman terhadap pembelajaran manusia itu selama hidup, Ternyata orang Indonesia memiliki sikap karakteristik yang kasar, dan budaya yang berbeda serta pengetahuan menjadikan mereka licik terhadap aktivitas dan pekerjaan mereka, terhadap Tuhan, dan sesame.

Semakin maju pengetahuan dan teknologi yang mereka konsumsi diberbagai Negara, merupakan hasil inovasi yang diciptakan, menjadikan suatu Negara Indonesia, gagal dalam membangunan sumber daya manusia, pada masa 2000-2021.

Hal ini, masing terbukti dari kualitas pendidikan, kesehatan yang diakses dari Negara maju, seperti Amerika Serikat, dan Tiongkok, serta kualitas sumber daya manusia, pada budaya dan agama sebagai jalan terhadap aspek kehidupan bermasyarakat yang masih tidak baik dalam hidup mereka, Batak, Sihombing, 2005-2019 (Sistem Politik, PDI Perjuangan).

Prilaku dan karakteristik itulah, yang dipadukan dalam sebuah kebudayaan Jawa dan Batak, sebagai majunya hasil pengetahuan dan genetika yang dihasilkan melalui asimilasi budaya. Konflik saat ini, mengenai profesi (Pendidikan dan Kesehatan) yang diperankan. Hal ini, tidak lepas dari wilayah asal mereka di Sumatera, yang memiliki latar belakang dan kehidupan berbudaya yang sangat buruk sejak masa kolonial Belanda hingga masa revolusi mental 2021, di Indonesia.

Pola konsumsi yang mereka hasilkan melalui asimilasi budaya dan agama, akan tampak bagaimana mereka menciptakan dan memberikan kesejahteraan sosial dalam berkeluarga misalnya, yang hendak dipahami penuh dengan konflik sosial, serta kepentingan ekonomi di dalamnnya, Batak Sihombing, Silaban, Pontianak, Kalimantan Barat.

Suatu kesadaran terhadap budaya lainnya, menjadi pembelajaran penting terhadap status, dan kelas sosial yang hendak menjadi persaingan dalam masyarakat, lingkungan dan budaya agama mereka terhadap berbagai persoalan kehidupan mereka saat ini. 

Tetapi, mereka layaknya tidak memiliki aspek lainnya dalam berkehidupan dan bernegara dengan kondisi seperti itu, begitu sistem budayanya, dan ternyata rasa malu belum dimiliki oleh para suku itu mereka, pahami pada konsep agama.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close