Konflik Di Timur Tengah, Sensivitas Konflik Palestina – Israel 1967

10/13/2021

Persoalan mengenai korban langsung berjatuhan dari kedua pihak yang memang akan memperburuk permusuhan. Hal ini jelas dengan adanya kemarahan, dendam rasa putus asa dan bahkan agresivitas yang tidak sedikit yang berpandangan, pada perang 1967 tentunya telah mengubah bangsa Arab yang semula di kenal moderat dan cendrung menjadi radikal.

Negara - Negara arab akan diketahui dengan adanya memihak perjuangan bangsa palestina, sementara dunia Barat umumnya berada di belakang Israel. Keterlibatan kekuasaan asing  dalam konflik Timur Tengah, memang berada pada kondisi pada kebudayaan dan keagamaan yang sangat tinggi.

Sejauh hak palestina mendirikan Negara terus menerus berada pada kondisi kedamaian dunia karena kawasan yang merupakan pusat kebudayaan, keagamaan dan energy dunia. Perang yang berlanjut pada tahun 1967 tentunya berdampak pada persoalan di Malaysia, mengenai partai yang mendukung dan tidaknya Demokrasi pada masa Orde Baru, dan mengakibatkan orang Tionghoa terjadi jatuh korban.

Ekonomi politik yang berlangsung akibat berbagai persoalan dari sistem ekonomi politik, yang mengakibatkan berbagai peristiwa yang terjadi. Pengaruh hal itu juga, menjadi ladasan adanya krisis ekonomi, dan pembangunan berlanjut sesuai dengan kepentingan penguasaa.

Yang tidak setuju adanya keputusan itu membuat sejumlah mahasiswa turun ke jalan untuk berdemonstrasi sesuai dengan suara mereka sebagai intelektual. Berbagai persoalan itu juga, sistem keamanan yang ada pada perbatasan masing-masing Negara, merujuk pada energy dunia.

Perang pada tahun 1967 di Timur Tengah ketika itu memang sudah terjadi hingga saat ini, memang berada pada kondisi genting, berbagai keputusan yang terjadi ketika itu memang berada pada kondisi yang luar biasa berbeda, dengan adanya pihak diberbagai wilayah perbatasan, seperti di Suriah, Yordania, dan tepi Barat jalur Gaza yang terpaksa mengungsi sementara 100.000 penduduk Suriah terjadi tidak pernah kecil.

Ketika itu dukungan Amerika Serikat, pada Perdana Menteri Golda Meier sempat limbung, termasuk tinggi adanya suasana perayaan Yom Kippur masyarakat Yahudi, dan juga kita masyarakat Islam  Arab sedang menunaikan ibadah puasa, serangan pada itu pada tanggal 6 Oktober 1973 bertepatan pada Ramadhan 1393.

Akibat dari itu sentivitas berlanjut adanya perang yang terjadi Unisoviet yang berada pada di balik Palestina dan Arab. Keterlibatan dunia Internasional, terutama AS dan Unisoviet (kini Rusia), terbukti membantu penyelesaian konflik, tetapi terkesan hanya menambah keruwetan persoalan di Timur Tengah.

Berbagai kalangan organisasi, seperti gerilayawan organisasi pembebasan Palestina (PLO) pimpinan Yasser Arafat terpaksa di usir ke Tunisia. Berbagai gerakan yang bersifat fundamental, dan radikal disejumlah tempat di dunia sering dianggap sebagai perioritas dan protes terhadap ketidakadilan di dunia, termasuk terhadap bangsa Palestina.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close