Sistem Politik Seksualitas 1990an – 2008 Pendidikan Kedokteran Untan - UI di Pontianak

Politik seksualitas telah diterapkan berdasarkan hasil dari ekonomi lokal di Indonesia. Hal ini menjelaskan bahwa teknologi merupakan hasil dari kehidupan budaya mereka hingga saat ini, tetapi dalam hal ini mereka hidup dengan kebudayaan Nasional – lokal mereka secara umum.

Hidup sebagai perompak kapal misalnya merupakan hasil dari genetika antara budaya Jawa – Batak (kelas sosial seorang buruh) tanpa disadari dipahami dengan adanya pengakuan tentang siapa mereka, hal ini tampak pada mereka hidup sebagai orang suku (etnik - agama) Indonesia.

Seksualitas ekonomi, guna mendapatkan pekerjaan di aspek pendidikan Katolik – Islam – Protestan, karena hal ini dipahami bahwa Islam Indonesia, tampak bagaimana pola kehidupan para suku sebagai makan orang di Pontianak – Surabaya menjelaskan dalam hal ini.

Karakteristik dan prilaku mereka tetap sebagai orang tidak pernah membenahi diri mereka secara Protestan Batak. Temuan itu dipahami dengan ekonomi seksualitas, dan akses perumahan, yang dijalankan seorang aktor lokal, Pontianak Sihombing itu.

Hidup sebagai tenaga medis atau dokter dari hasil perjuangan kelas sosial, hendak dipahami dengan budaya makan orang mereka dapat dijelaskan dengan baik, sesuai dengan fakta dilapangan dan di rumah tangga. Berbagai persoalan orang Indonesia, yang mendedikasikan mereka hidup sebagai sampah masyarakat, lokal Indonesia.

Persoalan itu menjelaskan berbagai aspek hukum, sosial, dan politik dapat dijalankan sesuai dengan kecurangan hidup beragama dan budaya mereka selama di Pontianak,  Indonesia. 

Dimana mereka berada dalam suatu Negara, dan aktivitas kehidupan sehari-hari mereka sebagai Orang Dayak - Jawa – Batak - Tionghoa Pontianak  untuk bisa menjadi bagian dari awal sistem pendidikan universitas tanjung pura, di  Pontianak, Kalimantan Barat 2001 - 2008.

Hal ini dipahami dengan baik, bagaimana mereka hidup dengan konflik seksualitas, dan konflik sosial yang hendak dipahami melalui sistem ekonomi yang mereka jalankan di Pontianak – Jakarta. Hasil dari politik PDI Perjuangan – Golkar sebagai partai pengusung. Apa yang dihasilkan dari seksualitas mereka hidup, melalui genetika mereka sebagai orang Indonesia.