Kalimantan - Sistem Sosial Ekonomi, Budaya & Agama 2008 - 2018

11/16/2021

Kalimantan - suatu pengalaman berada di wilayah Kalimantan, dengan berbagai hal terkait dengan aspek kepentingan ekonomi politik di Kalimantan, menjelaskan berbagai persoalan sosial budaya di masyarakat yang tidak berdampak pada ekonomi kecil yang menjelaskan berbagai hal terkait dengan kebudayaan lokal mereka secara umum.

Untuk memahami berbagai kepentingan politik akan menjelaskan berbagai aspek kehidupan budaya mereka secara umum. Ketika malas bekerja, jelas bagaimana mereka hidup dengan sistem ekonomi mereka yang tidak baik. 

Hal ini menjelaskan berbagai pemahaman terkait dengan ekonomi sosial mereka terhadap politik seksualitas PDI Perjuangan - Golkar ketika itu 2008 - 2018, CU, Sihombing (perompak kapal)  - Dayak cara kotor digunakan, dan seksualitas yang ingin diterapkan dari Marpaung (Jawa).

Memahami sistem ekonomi politik yang mereka bangun, dan hasil ekonomi politik seksualitas di DKI Jakarta, baik itu sebagai petugas partai, birokrasi, pendidik, dan dokter. Hal ini menjelaskan berbagai kesempatan mereka untuk membangun ekonomi sosial mereka di perkampungan dan kota.

Berbagai hal terkait itu juga yang mempengaruhi sistem budaya yang lekat pada budaya politik dapat menjelaskan kehidupan sosial budaya mereka secara umum. Hasil budaya seksualitas menjelaskan aspek penting kehidupan moralitas mereka, dimulai dari seksualitas, Rumah Tangga, dan kehidupan sosial budaya mereka di masyarakat hingga saat ini.

Moralitas Indonesia, khususnya Kalimantan, membuat setiap etnik berada pada kondisi sosial budaya yang melekat pada kebudayaan mereka secara khusus. Pada setiap pemerintahan, dan sistem ekonomi politik dengan label yang dibuat atas nama Tuhan, tetapi tidak pada orang mereka terhadap keputusan yang dibuat dengan kebiadaban mereka selama di Kalimantan di masa lalu Kolonial Belanda - Orde Baru.

Drama politik, kekerasan politik, dan seksualitas diciptakan di lingkungan rumah tangga misalnya di mulai di RT 003 (genetika bong-djan/tertua) dalam hal ini pada tahun 1990an – 2006, kemudian membayar BPJS. 

Dengan demikian, berbagai kepentingan ekonomi politik melalui genetika etniksitas hal ini menjelaskan berbagai persoalan masyarakat Dayak yang tinggal di Kalimantan hingga saat ini, tanpa terkecuali Batak – Dayak – Tionghoa – Jawa, dari hasil asimilasi budaya pada masyarakat dikalangan biasa.

Kepentingan ekonomi politik suatu wilayah di Kalimantan, dengan rencana konflik sosial yang dibuat, ntah itu dengan berbagai aspek politik seksualitas, dan adanya kehidupan budaya mereka secara agama, dalam hal ini jelas. 

Sementaram, bagaimana mereka hidup dengan budaya etnik orang Indonesia, secara khusus. Ketimpangan, kesejahteraan sosial, dibuat dari hasil sistem politik seksualitas yang tercipta di Kalimantan, dan berlindung dibalik tembok gereja, Sultan Jogyakarta itu terjadi dan fakta terutama pada organisasi keagamaan.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close