Indonesia, telah memasuki masa yang krisis ketika tahun 1999 di Jakarta, dan dampak terhadap ekonomi politik perkotaan yang berlangsung dengan adanya konflik sosial di masyarakat hingga saat ini. Berbagai kepentingan ekonomi kota, akan memiliki peran terhadap aspek kehidupan kota di Indonesia.
Ketika masa Orde Baru, berbagai inovasi yang di rancang sebagai
awal dari suatu peradaban manusia, dengan adanya ketimpangan ekonomi, kebutuhan
sandang, pangan dan papan di masyarakat, maka pembenahan terhadap persoalan
konflik sosial berlangsung dengan sangat menyimpang.
Berbagai resistensi guna masuk pada sistem pemerintahan, dan
kekuasaan ketika itu hingga berdampak pada pendidikan serta aspek kehidupan
masyarakat yang hendak dibuat dengan ragam perbedaans uatu budaya orang
Indonesia, telah membentuk peradaban masyarakat yang hingga saat ini
berlangsung, hingga pada masa revolusi mental berlangsung.
Masa revolusi mental dan industry akan menguatkan berbagai
persoalan konflik pada kelas pekerja tentunya, maka diantisipasi berbagai
persoalan masyarakat, terutama di pulau Jawa, dan berbagai pemikiran Barat
menjadi baik terhadap perubahan revolusi pada kelas pekerja hingga saat ini.
Persaingan kelas sosial, pada kelas pekerja dan konflik yang
dibuat dengan sengaja dan tidak, maka akan menghasilkan seni konflik yang
begitu kasar terhadap peradaban manusian, begitu juga pada pendidikan mereka
sebagai orang budaya lokal, di Indonesia.
Berdasarkan asimilasi budaya, yang berlanjut pada sistem
kepentingan ekonomi, pendidikan dan kesehatan menjadi penting dalam melihat
berbagai aspek kehidupan budaya di masyarakat tanpa terkecuali. Hal ini
menjelaskan berbagai hal terkait prilaku dan karakteristik manusia, hendak
dikata sebagai awal dari pembentukan manusia, yang penuh dengan drama
kehidupan.
Gambaran dari suatu peradaban manusia tampak pada sistem manusia
sebagai awal dari kehidupan masing - masing suku terhadap kepentingan ekonomi,
dan kelas pekerja, dan kaum birokrasi. Maka, dapat dijelaskan bagaimana mereka
hidup dengan teknologi, inovasi, dan berbagai kepentingan ekonomi politik
sebelumnya pada masa kemerdekaan.
Persoalan yang menuai berbagai hal terkait hubungan manusia, memang
nyata pada kehidupan tembok agama, yang layak dipahami dengan baik terhadap apa
yang dihasilkan pada sistem birokrasi, dan pendidikan di lokal Indonesia,
terutama swasta.
Sebagai orang Indonesia, pemberontakan terhadap sistem untuk
berkuasa, sebagai budaya malu, terhadap kehidupan sosial mereka, di masyarakat
termasuk Tionghoa – Batak – Jawa, dan Melayu di Kalimantan Barat, Indonesia
1990 - 2022.
Suatu kejahatan tersembunyi pada hukum di Indonesia telah menjelaskan hal tersebut berdasarkan budaya, dan pekerjaan mereka sebagai ahli hukum (Lai), pendidik, pekerja, tokoh agama, ekonom dan dokter di Pontianak, Kalimantan Barat, Kalimantan dengan jelas dapat dijelaskan dengan baik.
Bagaimana mereka hidup di
Kalimantan barat, hal ini jelas dimulai dari keluarga, siapa mereka ?, secara
kolektif membuat konflik yang sistemik secara sosial di masyarakat, dan
lingkungan gereja, keluarga, dan Rumah Tangga.
0 comments