Konflik Sosial, Budaya Dan Ekonomi Politik Seksualitas

3/03/2022

Pelajari kelas sosial, dan kelas pekerja akan tampak dengan adanya budaya masyarakata ketika berinteraksi. Apakah mereka meciptakan konflik, dan tidaknya dalam suatu masyarakat. Maka, dijelaskan dengan baik ketika berbagai hal terkait dengan konflik sosial, dan seksualitas ekonomi dimulai dari kolektifitas dalam pergaulan.

Dalam hal ini, agama akan masuk dalam pengenalan kitab suci terutama bagi agama kristiani, tetapi ada juga bahwa mereka menunjukan bahwa mereka beragama loh, misalnya tiba – tiba baik, dan mendekati itu biasanya ada pada masyarakat Protestan – Islam di Pontianak,  Indonesia seperti gereja HKBP itu.

Hal ini menjelaskan bahwa mereka itu hanya mencari momen, kesempatan dalam setiap peristiwa dan politik di masyarakat lokal, di Indonesia secara nyata. Bagaimana mereka hidup dengan agama dan pekerjaan mereks sesungguhnya.

Moralitas dan etika dalam tubuh mereka sendiri jelas pada masyarakat Batak HKBP 2011 – 2017 di Pontianak, menjelaskan hal tersebut, sebagai orang biasa dan buruh kapal sebelumnya menjelaskan hak tersebut dengan cara mereka berekonomi urbansiasi di sini.

Sesungguhnya, mereak itu hidup moralitas dna etika yang rendah, dan ingin mendapatkan tempat di khalayak umum, maka dapat dijelaskan bagaimana mereka hidup dengan masyarakat dan berbagai aspekm kehidupan sosial mereka di masyarakat, guna mendapatkan simpati, yang bisa menerika hasil ekonomi politik tentunya dengan cara kolektifitas mereka bekerja.

Hal ini menjelaskan bagaimana mereka hidup di masyarakat, budaya dan agama serta lingkungan pendidikan di Keuskupan Agung Pontianak, dan di Protestan HKBP Pontianak, serta birokrasi yang melekat pada kepentingan politik, dikarenakan bukan siapa – siapa di masyarakat, Sihombing – Marpaung.

Idnetitas diri dan budaya hidup mereka di masyarakat, menjadi catatan para suku di Pontianak, terutama Siregar, yang memang sering membuat ulah dan konflik sosial disekitar dengan orang Melayu (keburukannya). 

Hal ini memunculkan konflik sosial, dan etnik (Dayak  –  Batak  - Tionghoa) yang di rencanakan dengan sengaja dan mengganggu kedamaian di Pontianak - Jakarta selama pemerintahan Cornelis MH (kriminal, psikologis) berdasarkan budaya dan politik petugas partai PDI Perjuangan Kalbar - Bali.

Gaya hidup rendah sebelumnya, menjadi identitas diri mereka selama di Pontianak – Jakarta hasil dari urbansiasi ekonomi sosial politik, masing-masing pada sistem politik di Pontianak - Kalimantan Barat menjelaskan hal tersebut, dengan cara kesehatan medis sosial politik mereka di masyarakat, dan identitas budaya mereak secara lokal, masyarakat adat.

 


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close