Berbagai hal terkait dengan aspek kehidupan sosial akan layak untuk dipahami dengan adanya peran budaya dalam masyarakat dengan moralitas dan etika yang melandasi berbagai aspek kehidupan budaya yang saat ini berperan terhadap pengetahuan dan persaingan global.
Konsep agama, mengajarkan manusia untuk mentaati perintah, dan
moralitas agama yang melekat pada kebudayaan lokal yang terkait dengan aspek
kehidupan sosial di masyarakat hingga saat ini berada. Maka, dengan adanya
peran masyarakat yang memang berada pada spritualitas sosial budaya akan lekat
pada moralitas manusia 1967 - 1999 - 2008.
Biasanya ambisi manusia, pada pengetahuan mengarah pada kebudayaan
lokal yang layak dipahami dengan adanya moralitas dan etika terhadap aspek
ekonomi, dan agama. Ketika mereka hendak masuk pada agama dalam kepentingan
ekonomi suatu Negara, tidak lepas dari politik dan konflik sosial yang
diciptakan oleh sekelompok orang, karena bukan siapa – siapa.
Ketika itu juga, maka ekonomi menjadi penting dalam aspek
kehidupan sosial budaya di masyarakat, biasanya ambisi menguasai ekonomi, agama
dan politik. Orang yang rakus tampak dalam suatu agama mereka seperti Batak
Sihombing – Dayak - Tionghoa sebagai budaya makan orang pada suku mereka yang
hidup di masyarakat Indonesia, hingga saat ini, karena kepentingan ekonomi,
birokrasi, dan politik.
Karena senasib maka, mereka hidup secara kolektifitas, dan saling
menyerang, padahal mereka bukan siapa – siapa, hanya kelas sosial biasa, yang
istilahnya saling numpang hidup di masyarakat, dengan kepentingan ekonomi
seksualitas, pada budaya dan agama di Pontianak – Jakarta.
Ketika ingin membangun ekonomi, maka pelajari budaya di berbagai
Negara, dan persaingan Negara lainnya karena tidak mempu menciptakan teknologi,
sains, dan lainnya maka kehidupan bar – bar, dan memberhalakan Tuhan sebagai
jalan kehidupan sosial mereka di masyarakat secara umum.
Pada masa pemerintahan saat ini, pada persaingan global, dan
perusahaan besar, dan asing selalu menjadi bagian dari identitas diri mereka pada kehidupan sosial, dan kesehatan yang melekat pada kebudayaan lokal di
masyarakat hingga saat ini.
Ketika sudah tidak berdaya, dan istilah kata kenyang dengan ekonomi di Indonesia, maka mereka mengatakan bahwa “saya menyesal” misalnya, dan lainnya setelah mendapatkan hasil ekonomi seperti sandang, pangan dan papan, serta trasportasi.
Itu menjadi penting dalam mencatat apa yang menjadi
kebiadaban mereka pada masyarakat Desa, dan Kota hingga saat ini di Pontianak,
Kalimantan Barat – Jawa – Sumatera, pada ekonomi urbanisasi.
0 comments