Pada masa Orde Baru, banyaknya persekolahan yang berada pada perubahan, dan ideology komunis yang masuk pada masa pemerintahan di Jakarta. Untuk menjadi awal dari berbagai konflik ideology dan aspek kehidupan sosial dan beragama dimulai hingga saat ini.
Perlu dipahami adalah ketika berbagai aspek pemahaman mengenai
Tionghoa dan pembauran terhadap kepentingan asimilasi budaya pada masyarakat
Pribumi dan Tionghoa hingga tidak mencapai berbagai hal terkait dengan
kehidupan Tionghoa.
Persoalan yang dipahami adanya aspek kehidupan sosial budaya di
masyarakat, yang berasal pemahaman mengenai ke Tionghoaan di Indonesia dengan
adanya pendidikan mencakup berbagai aspek idoelogi komunis. Pemahaman yang
berada berasal dari aspek kehidupan sosial, dan pemahaman pengetahuan Barat
tentunya mengarah pada Tionghoa Global.
Ketika hal ini, penting pada masa global bahwa Tionghoa akan
mengalami perubahan pada aspek pendidikan di Indonesia, dan akan terjadi
asimilasi budaya masa masyarakat Barat jelasnya, hal ini sejak masuknya agama di
Indonesia, seperti Katolik, terutama pada persekolahan yang berlanjut pada
kebudayaan Barat dan Tionghoa yang hingga saat ini masih berlanjut adanya (djan, 2022).
Pemahaman mengenai aspek budaya, di Pontianak telah dipelajari
dengan adanya sekolah Katolik, pada masa Orde Baru, hingga saat ini pada masa
pemerintahan yang baik, dalam menghadapi berbagai perubahan ekonomi, dan pola
pikir pendidikan yang baik pada masyarakat di Eropa, tanpa menghilangkan budaya Tionghoa Hokkien.
Hal ini menjelaskan adanya masalah terhadap pemahaman mengenai
pendidikan dan agama, yang layak dipahami dengan adanya perubahan ideology, dan
pemikiran Barat terhadap agama sebelumnya masuk di Pontianak, melalui sekolah
di sini.
Ketika hal ini penting dalam melihat berbagai aspek kebutuhan
budaya dan agama melonjak setelah 1999 di Jakarta, berdampak pada ekonomi tentunya dapat mempersoalkan terhadap budaya
dan agama yang layak dipahami pada keimanan yang mempercayainnya.
Gejolak ekonomi politik terus berlanjut dengan adanya pendidikan yang
hampir tidak bisa dinikmati berbagai kalangan, terutama pada kelas sosial
menegah kebawah ketika itu yang melanda di Pontianak dan Jakarta hingga saat
ini yang berada pada kualitas sumber daya manusia.
Pada masa ini tentunya memiliki perbedaan budaya dan agama yang
menjelaskan adanya asimilasi budaya, dalam suatu keluarga yang erat pada
kebudayaan Barat, tentunya pada kehidupan
suatu keluarga seperti saya misalnya, akan berbeda ketika berasimilasi dan
budaya Barat terjadi.
0 comments