Hakka - Membahas mengenai pertanahan kota masyarakat Tionghoa Hakka akan berada pada pertanian utara Pontianak, dengan adanya sistem pertanian masyarakat Tionghoa Hakka dan Pribumi. Yang perlu diketahui adalah ketika masyarakat Tionghoa memahami berbagai ekonomi diterima, dengan adanya pekerjaan yang diberikan oleh masyarakat pribumi sebagai pekerja.
Hal ini dipengaruhi akan adanya budaya masyarakat Melayu disini
terutama pada kelas sosial biasa yang berdampak umum pada masyarakat keraton
akan berbeda. Maka, kelas sosialnya lebih kepada bekerja pada masyarakat
Tionghoa Hakka disini.
Dengan demikian, berbagai hal terkait dengan aspek pertanian kota
diterapkan, dengan adanya tradisional sistem pertanian yang dijual pada
pedagang di pasar. Maka, sistem perkampungan Tionghoa Hakka, akan tampak pada
model pegunungan, tidak memahami baik ketika adanya konflik pertanian pada
masyarakat Kota.
Yang dijumpai pada masyarakat disini, memang erat dengan adanya
sistem pertanian kota yang berdampak pada konsumsi yang memiliki nilai terhadap
aspek ekonomi kota Pontianak tumbuh. Maka, dengan adanya perubahan sosial
budaya masyarakat Desa, enggan dipahami
dengan adanya perkampungan Tionghoa yang menjalankan sistem pertanahan dengan
adanya pentingnya konsumsi.
Hakka Utara Pontianak
Perkotaan masyarakat Tionghoa Hakka, sebelumnya pada kelas sosial
bawah yang menjadi baik, dengan adanya mereka terhadap ekonomi di Pontianak.
Hal ini dikarenakan, hasil bumi dapat dikelola adanya sistem
pertanian kota saat ini.
Ketika hal ini penting dalam memahami perubahan kota, dan adanya
aspek ekonomis maka pendapatan perkotaan kota Pontianak, lebih baik pada adanya
pasar atau konsumsi, ketimbang akan adanya kelas pekerja yang hendak
melintasinya setiap hari, yang enggan mengerjakan.
Berbagai hal terkait dengan aspek kehidupan sosial, dan konflik
agama dan etnik tentunya saling berdekatan dengan adanya pembangunan kota
di lingkungan tersebut, yang enggan dipahami dengan adanya kepentingan
pemerintah – petani, gereja (agama) yang hidup dikawasan utara Pontianak.
Seringkali yang menjadi baik pada tahun 90an konflik tidak
mempengaruhi mereka terhadap aspek kehidupan ekonomi lokal masyarakat, hanya
bagaimana ketika peran gereja ketika itu yang berdampak pada nilai kemanusiaan
dapat dipahami dengan adanya perubahan dari masyarakat itu sendiri pada
lingkungan yang dibentuk sebelumnya.
Pertanian tersebut tidak juga luas seperti perbukitan yang ada di
masyarakat Desa hilir yang terbentuk dengan kawasan masyarakat sebelumnya
terjadi sebelum kolonial Belanda, dan Kemerdekaan pada tahun 1967.
Tetapi kawasan itu memiliki peran penting dalam setiap tragedi kemanusiaan,
yang terjadi pada tahun 1999 di Pontianak, dikenal dengan adanya aspek
kehidupan ekonomi masyarakat kota pribumi terutama orang Jawa – Dayak yang
tinggal disitu, termasuk perkampungan Tionghoa Hakka yang dekat dengan
pinggiran Sungai Kapuas.
0 comments