Lahan Gambut

7/20/2022

Kalimantan, Sistem pertanahan, akan di pahami dengan adanya ekonomi kolektifitas yang dibentuk oleh masing – masing kelompok. Misalnya dalam hal ini berbagai kepentingan ekonomi akan dibentuk berdasarkan aspek teriknya api yang mengundang bencana terhadap adanya lahan gambut yang terjadi, pada pertanahan dengan adanya aspek kesehatan.

Sedangkan dipegunungan yang berada pada kawasan diluar sistem pertanahan, meliputi pegunungan, perbukitan serta berbagai persoalan konflik sosial etnik Dayak, akan tampak dengan kerakusan dan kebuasaan yang hendak mereka konsumsi dalam hal ini seperti pertokoan dan tata kelola.

Hal ini menjelaskan adanya sistem sosial budaya yang melekat pada kepentingan ekonomi politik di Pontianak – pedesaan, yang berada pada kawasan pertanian, perkantoran, dan perdagangan, yang tampak dengan aspek kepentingan ekonomi sosial, di masyarakat.

Biasanya tampak pada kerakusan orang dalam hal ini, yang melanggar berbagai etika dan moral yang begitu mendaki. Salah yang menarik dengan adanya moralitas dan etika yang berada pada kawasan yang baik, dan sistem pertanahan maka akan tampak pada wilayah mana mereka akan berdoa (kawasan pedesaan), serta kepentingan ekonomi budaya  mereka terapkan.

Suatu gambaran yang baik, terhadap persoalan konflik sosial, etnik, dan agama kristiani disini, tentu adanya manusia yang ingin menguasai dan tidaknya pada suatu nilai yang menjelaskan adanya penyadaran diri terhadap kepentingan ekonomi, dan dimanfaatkan dalam setiap momen jelas adanya aspek kehidupan sosial budaya di masyarakat dalam menjelaskan adanya perubahan hal ini.

Sosial Kolektifitas Pertanian Pedesaan

Sistem pertanian kota yang dibentuk berdasarkan moralitas dan ketidaksenangan pada ekonomi masyarakat Tionghoa hakka 1967 penduduk lokal tampak dengan ekonomi politik dan pendidikan yang dihasilkan dalam  hal ini menjelaskan adanya ekonomi Barat yang baik di Jakarta, tetapi yang rakus dan tidak membenahi diri, serta ingin interaksi terutama pada masyarakat Orang pada agama yang tiba – tiba dikenal atau tidak misalnya.

Pertanian dalam hal ini menjelaskan adanya perubahan secara berkala dengan adanya moralitas dan etika ekonomi di terapkan pada pembangunan manusia, dan moralitas serta etika masyarakat yang kerabkali ditinggal dengan adanya masalah sosial budaya di masyarakat yang berlanjut dengan adanya kebutuhan masyarakat lokal.

Hal ini menjelaskan adanya kepentingan ekonomi, dimulai dari aspek rumah tangga, lingkungan kerja, dan lainnya yang menjadi faktor pendukung adanya keributan yang berjarak adanya persoalan masyarakat pinggiran di Pontianak.

Maka, dengan adanya moralitas dan ekonomi yang dibangun berdasarkan aspek kehidupan sosial tentunya menjadi model pembangunan bagi setiap manusia untuk memahami agama (dimanfaatkan dan memanfaatkan) dan moralitas yang dibentuk sejak dini hingga saat ini terjadi 90an pada gereja - gereja berdiri sebelumnya terutama di Jakarta.

Ketika memahami berbagai hal terkait persoalan konflik sosial, terutama pada sistem pertanahan, yang dipahami dengan adanya model moralitas dan ekonomi sosial pada penduduk masyarakat pribumi yang memiliki perbedaan terhadap upaya manusia menyadari sistem ekonomi pribumi, dan seksualitas yang mereka terapkan diberbagai tempat, terutama di rumah tangga serta kota (perkampungan).

Urbanisasi Tionghoa pedesaan dan kota pontianak amat berbeda pemikirannya dengan masyarakat global yang menjemput berbagai hal terkait moralitas ekonomi dan politik seksualitas (orang) pribumi, serta cara numpang hidup atau bertahan hidup yang dijalankan sebelumnya menjadi awal dari kehidupan sosial budaya di masyarakat hingga saat ini terjadi.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close