Indonesia - Sistem konflik, akan dialami setiap manusia yang berada pada kondisi tidak harus bagaimana hidup secara individu atau sistem budaya Barat sebagai budaya di Indonesia. Sehingga, sistem konflik terjadi secara kolektif menyerang terjadi.
Di Berbagai konflik etnik dan agama di Indonesia, akan terjadi berbagai karakteristik masyarakat secara menyeluruh, dengan demikian dapat diketahui bagaimana mereka bekerja dalam menciptakan konflik ditengah kelas pekerja, etnik dan agama di Indonesia.
Kalau pelajari budaya di Negara Inggris maka mereka tidak bekerja full time, dengan demikian tidak terjadi adanya konflik dalam sistem kerja, begitu juga di organisasi keagamaan, dan komunitas. Jika dipahami.
Bahwa pencipta konflik sosial, etnik di masa lalu terutama di Indonesia muncul dikarenakan belum adanya pengetahuan yang saat ini berasal dari kehidupan sosial budaya di masyarakat saat ini memungkinkan.
Konflik di bank misalnya, atau nasabah dan karyawan, terjadi
konflik ketika interaksi itu dikarenakan lamanya mereka hidup dalam bekerja
saat ini terjadi. Hal ini menjelaskan adanya sistem konflik sosial dan etnik,
sebagai alat dari kehidupan budaya atau culture dan etnik masyarakatnya demikian.
Dalam sistem konfik sosial, etnik dan agama terjadi dengan
rencana atau di rencanakan dalam hal ini sebagai awal dari kehidupan budaya
sosial, biasanya pada masyarakat yang memiliki status menegah, atau perjuangan
kelas sosial.
Sistem konflik etnik dan agama (amarah) biasanya diciptakan dengan sengaja, begitu
juga Orang Tionghoa di Pontianak. dengan moral ekonomi politik mereka terima, dan
pengetahuan serta agama di sini. Pelajari primitif, dan tata kesehatan mereka
menjelaskan adanya perubahan sosial, dan dinamika yang sangat berbeda hingga
saat ini.
Kebuasaan mereka dalam bekerja pribumi, dan di ketahui dari rumah
tangga atau lingkungan gang – gang, dan lainnya sebagai awal dari kehidupan
sosial Orang Tionghoa – Pribumi di sini, Kalimantan. Secara khusus masuknya
agama kristiani menjadi awal dari kehidupan sejarah sosial mereka secara menyeluruh hingga saat
ini setelah masa reformasi, dan revolusi di Indonesia.
0 comments