Moral Sosial Ekonomi Liberal – Korupsi RI

10/29/2022

Liberal - Pada masa pembuangan dan pemusnahan sekolah Tionghoa di Indonesia, Jakarta. Di lanjutkan dengan konflik etnik dan agama NU (Nahdlahul Ulama), yang berdampak pada moral dan etika ekonomi disekitar lingkungan gereja, dan perdagangan di Indonesia, secara khusus di Kalimantan.

Dalam hal ini, tempat berbagai konflik yang terjadi, dengan sengaja dan tidak serta moralitas ekonomi untuk kebutuhan pangan, sandang, dan papan terjadi dengan seketika tanpa ada kemajuan dan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan agama dalam hal ini memang akan begitu merugikan dengan adanya kepentingan politik di dalamnnya.

Indonesia, pada tahun 1980an upah pekerja tampak dari kehidupan Tionghoa Hakka - Hokien, tanpa terkecuali dalam mempertahankan kualitas sumber daya manusia. Dengan berbagai kondisi sosial budaya akan tampak dengan persoalan sumber daya manusia, dengan sistem birokrasi pada tahun Orde Baru secara massal akibat sekolah Tionghoa di Indonesia musnah.

Catatan sistem pendidikan yang selaras dengan kedudukan politik ketika itu, dengan adanya kehidupan birokrasi yang diakibatkan korupsi terjadi dilingkungan pemerintahan kesehatan di Indonesia. 

Hal ini akan tampak dengan penghasilan dan pendidikan mereka peroleh pada ketika menjabat pada tahun 2000 – 2008 di Kalimantan Barat, akan berbeda pada masa 1967 masa Orde Lama terjadi.

Moral ekonomi Indonesia menjadi awal dari kehidupan sosial yang hidup pada kepentingan ekonomi, sosial dan budaya lantas telah tercatat korupsi terjadi di partai Demokrat sebagai politisi terjadi. Akibat dari dampak dari persoalan manusia dengan birokrasi pada masa pemerintahan terjadi.

Kepentingan ekonomi liberal meningkat dan kebutuhan pangan, sandang dan papan akan tampak pada ketidaksenangan para kaum birokrasi dan kaum agamis di Indonesia yang pro dan kontra, sebagai penyingkiran pekerjaan, dan sistem sosial budaya, serta lingkungan dengan sengaja, tampak pada masyarakat perkotaan dan Desa hasil dari urbanisasi.

Kalangan ekonomi liberal akan perpihak pada perdagangan ekonomi yang maju di Jawa, dengan talenta, dan pengetahuan yang terlebih dahulu di peroleh, sedangkan disini Kalimantan, berbeda dengan adanya kehidupan agamis dengan hasil serta konflik etnik yang menagkibatkan nyawa manusia hilang 1967 - 1999.

Urbanisasi dan migrasi di berbagai kota dan Negara, dilakukan oleh Orang Tionghoa di Indonesia terutama untuk kepentingan ekonomi liberal dan moralitas kehidupan sosial budaya. Kerugian dan dampak psikologis orang Tionghoa Indonesia akibat dari ulah suku Dayak – Kapuas Hulu di masa lalu, sebagai utang darah terhadap tragedy manusia. 

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close