Bagaimana Islam Radikal, Kristiani Indonesia ?

10/03/2022

Radikal Islam Indonesia - budak Partai akan terjadi setiap pemilihan umum, dan pilkada, serta pilwakot dengan istilah yang dibuat oleh kendaraan politik dalam memimpin daerah di Indonesia. Sementara, birokrasi sebagai pengerak roda pemerintahan turut ambil bagian dalam sistem budaya kerja birokrasi daerah yang tampak baik atau korup tergantung pada kepentingan politik agama.

Pada tahun 1953 di Indonesia, dengan istilah jika Indonesia sebagai Negara Islam tentunya akan terjadi pertarungan dan konflik antara Islam dan non Islam dalam hal ini sebagai orang kristiani di Indonesia. Dengan sistem kehidupan budaya dan agama yang melekat pada kepentingan asing dan ekonomi liberal seperti impor.

Dinamika kehidupan sosial budaya berubah dinamis sesuai dengan kebutuhan agama dan ekonomi, yang berjalan sesuai dengan kepentingan dapur di Indonesia. Jelas bagaimana mereka hidup sesuai dengan pekerjaan, ekonomi dan budaya di masing – masing daerah untuk mendapatkan upah kerja (swasta).

Sementara itu, berbagai kalangan dan pilihan terhadap ekonomi daerah yang memiliki peran serta dalam hidup bermasyarakat, bukan suatu kekuatan yang padu, dengan berbagai pemberontakan Aceh. Akan berbeda pemikiran dan kaum agamis dalam hal ini. 

Bagaimana memperlakukan orang pribumi – Sementara, Tionghoa Hakka dan Hokkien (orang, Pontianak) di Indonesia hidup bagaikan maling di birokrasi, dan kejahatan dalam sistem agama kristiani di sini terutama Jawa - Dayak - Tionghoa Hakka.

Celakanya aparat disini, tidaklah baik seperti Negara tetangga (Malaysia) atau Negara seperti Amerika Serikat, yang memberikan dukungan terhadap pekerjaan bagi kristiani, tetapi banyak kaum Islam yang ikut serta untuk bekerja, sebenarnya sungguh tidak memiliki moral bagi ekonomi di Indonesia.

Perlakukan, dan kehidupan seksualitas perkotaan seperti di Pontianak, dilakukan dengan adanya kehidupan budaya masyarakat yang hendak dikata dengan terencana, dan tidak baik. Paham radikalisme muncul dengan adanya kepentingan ekonomi liberal, agama (orangtua) terutama di Pontianak misalnya. 

Karena bagi budak partai, agama, kelas sosial penting dalam melihat sistem politik ekonomi agama di Indonesia, terutama kepentingan ekonomi, dan teknologi, serta pengetahuan. Moralitas dan ekonomi Tionghoa Hakka menjadi penting dalam melihat berbagai aspek kehidupan kekuasaan, dan politik agama dan sistem ekonomi dan kejahatan dalam agama kristiani sudah biasa terjadi. 

Dimulai dari urbansiasi masyarakat Indonesia, pada agama kristiani di Indonesia radikal Islam di Indonesia kepentingan ekonomi dan budaya. Tetapi, berbeda dengan daerah di NTT mayoritas agama adalah Katolik sebagai basis dan basis Islam di Aceh - Indonesia, hingga saat ini, dapat diketahui kerja  di Indonesia, terutama teroris ringan berada pada agama Kristiani - Islam.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close