Gereja Katolik, Konflik Etnik di Kalimatan ?

11/02/2022

Kalbar – Konflik etnik terjadi setelah masa kolonial Belanda, dan menjadi persoalan setelah masa kemerdekaan. Dalam hal ini ditengah persoalan pendidikan Tionghoa di Indonesia, telah dimusnahkan pada masa Orde Baru dan etnik terjadi, maka trauma yang tersisa pada setiap konsep pembangunan gereja di tanah Dayak di bentuk berdasarkan ilmu pengetahuan dan psikokritis, yang menyisahkan trauma.

Karakteristik - Katedral Pontianak, dan paroki MRPD misalnya pada tutur kata, bahasa yang berasal dari kalangan berbeda atau tinggal kawasan hutan – pedesaan, sejak berada dan pemukiman diwilayah ini. Maka, berbagai tantangan serta pembangunan gereja menurut rupa dan gambar Allah terjadi dengan cara hukum alam, dan Tuhan pada doktrin disampaikan.

Demikian yang telah disampaikan bahwa berbagai hal terkait dengan ahli penegtahuan akan memiliki memori panjang dan trauma yang terjadi oleh Tionghoa di Indonesia, sejak tahun ditetapkan pada masa kolonial Belanda, 1967 Tionghoa – Dayak - Melayu,  1999 dan krisis ekonomi dan moralitas yang berasal dari setiap peristiwa.

Hal ini mengingatkan persoalan doa asal yang di tinggalkan pada pembangunan rumah, dan rumah ibadah atas kehidupan sosial, dan ketidaksenangan, konflik etnik, dan agama, serta lingkungan sekitar tempat tinggal pada kalangan biasa, penjarahan.

Pontianak -  disebabkan persoalan konflik sosial masa lalu, terutama pada masyarakat Tionghoa - Batak – Dayak- Melayu saat ini atau disebut dengan psikopat atau cuci tangan atas dosa mereka, pada sistem kesehatan atau medis (biologis) di Pontianak bermula 1960an - kolonial belanda.

Banyak persoalan dalam hal ini merupakan kepentingan ekonomi, agama dan etnik yang terjadi hingga saat ini, menjadi persoalan mereka di kalangan pribumi – Tionghoa Hakka. Pribumi disini, akan selalu menanyakan bagaimana akan sandang, pangan dan papan, serta politik ekonomi di terima dan berasal dari kesalahan konflik - kelas sosial, etnik, dan lingkungan pribumi mereka perbuat.

Setelah mereka hilang akan harta benda yang diperoleh, maka istilah hukum Tuhan dan kebijakan Negara akan sampai pada pelayanan publik, serta bagaimana mereka bertutur kata, berteriak memberikan informasi atau bagaimana, atau terhadap kalangan status sosial tinggi rumah tangga 003 kapuas hulu - melayu - dayak menjadi contoh atas perlakukan.

Pengalaman menarik ketika dipuskesmas pal 3 Pontianak, dan layanan publik lainnya kepolisian – pembuatan SIM, sekolah, dan rumah ibadah terjadi dengan tidak baik, seperti tuturkata kalangan biasa, dan lainnya atau kelas sosial yang bukan tempat mereka berada 2000 - 2022.

Kejahatan mereka, dapat dikatakan untuk sembunyi tangan sebagai awal kehidupan beragama bermula dan etnik sebagai sakramen yang sakral terhadap konflik Tionghoa Indonesia dan agama mereka perbuat di masa lalu dan hingga saat ini, terutama pada sistem politik dengan kekuasaan, dan ekonomi mereka terima, serta rencana kejahatan seperti sandang, pangan dan papan pada tahun 2000 – 2008 sistem pemerintahan.

 

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close