Kekuasaan – Politik Agama & Ilmu Pengetahuan

Kekuasaan di tengah sistem pengadilan yang berawal dari politik identitas dan agama yang terjadi di Jakarta, dengan adany konflik antar akademisi yang menyebabkan berbagai hal terkait moral dan etika yang tidak baik di kalangan akademik.

Hal ini dikarenakan dengan berbagai kekuasaan dan persoalan kemiskinan yang terjadi dengan dampak pada upah para pengajar terjadi, tanpa terkecuali di politik kekuasaan yang terjadi di berbagai unversitas terjadi secara feodelisme.

Pesanan ilmiah terus berdatangan dengan persoalan politik dan kekuasaan di di Ibukota Jakarta, menjadi peran baik terhadap pengadilan yang hendak dikata dengan adanya kekerasaan yang terjadi, dan dukungan ketidakjujuran pada sistem birokrasi memang sudah terjadi Indonesia.

Tidak menutup kemungkinan keterlibatan tokoh agama karena yang pro pada politik kekuasaan di Indonesia, serta berbagai hak terkait persoalan ekonomi atau mata uang yang beredar. Dengan begitu persoalan di kampus, dan organisasi akan terjadi konflik di tengah setiap masa periode kekuasaan.

Salah satu menarik ketika budaya dan etnik pada masyarakat pedesaan terjadi dengan adanya kegelapan pengadilan serta lainnya berawal dengan adanya ketidaksenangan, serta moralitas dan politik yang terjadi.

Hingga kemiskinan dan penggangguran akan berdampak pada penjarahan makanan atau konsumsi, serta persoalan pemerasaan terhadap individu, kelompok, ekonomi dan budaya yang berasal dari kehidupan di Indonesia.

Yang begitu mengerikan ketika nilai jual Negara mengatasnamakan agama dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat, tanpa terkecuali di Indonesia, dengan konflik sosial, etnik dan agama yang dilangsungkan, biasanya yang ingin berkuasaan adalah orang yang menguasai Bahasa, dan ekonomi di Indonesia.

Moralitas dan etika anak muda di setiap keuskupan agung di Indonesia, dan Kekristenan, dan Islam serta agama lainnya termasuk Budha dan konghucu, teruatama pada kalangan kelas sosial menegah kebawah. 

Suatu pembelajaran yang baik, kebuasaan, dan memusnahkan manusia atau mencelakakan manusia dengan keganasan alam seperti di Kalimantan, pada Tionghoa Hakka – Dayak  pedalaman, Kapuas Hulu hal itu terjadi.