Bendahara & Kemiskinan Kota - Tionghoa Hakka di Kalimantan

Tionghoa Hakka – kemiskinan suatu kota terletak pada tata pemerintahan yang teratur hal ini memiliki value tersendiri, tanpa terkecuali manusia yang tinggal dalam suatu perkampungan tersebut. Pada tahun 2017an tata kelola pemerintahan dalam suatu kota menjadi nilai jual untuk lebih baik, dan panganguran yang berasal dari kalangan masyarakat disini.

Hal ini bukan bearti tidak ada lapangan pekerjaan, dan bagaimana mereka hidup dengan penjualan diri mereka secara seksualitas, guna mendapatkan kedudukan di sistem pemerintahan. Hal ini perlu diketahui adalah ketika seksualitas dan peran agama dalam hal ini meletakkan dasar dari sumber daya manusia yang tidak berkualitas.

Pada masa itu juga, suatu miskin akan kota akan berdampak pada peghasilan manusia dan kesehatan yang berasal dari dinamika budaya kota, dan pengakuan terhadap kelas sosial, hal ini tampak pada iklim persaingan secara global yang tidak mampu dalam menciptakan inovasi dan taknologi.

Kemiskinan dan pengangguran akan tampak pada letak pemukiman rumah pada tahun 1970an yang berasal dari kalangan urbansiasi desa – kota, biasanya pada perkampungan hulu, yang berdagang, dan menerima jasa dalam kalangan umum di masyarakat secara berbeda Tionghoa.

Biasanya kalangan tersebut datang dalam kehidupan berbudaya, ekonomi, dan politik yang berasal dari pusat kota. Kemiskinan suatu kota tidak hanya berasal dari keinginan manusia dalam menentukan kehidupan sosial budaya secara khusus di sini. Namun fase tersebut akan tampak pada kebuasaan mereka terhadap sistem ekonomi, sosial, politik, dan agama  hal filsafat Barat dalam memperlakukan manusia atau binatang.

Topeng spritualitas akan tampak pada kehidupan mereka berasal dari kalangan bawah dan kaum agamis yang numpang hidup - non priyayi pada kehidupan agama dan budaya, serta ekonomi di Kalimantan secara khusus. Menjadi persoalan dan untuk tahu diri baik itu komunitas, individu, dan kelompok serta organisasi dalam menghadapi situasi manusia seperti itu, terutama kalangan kelas sosial kebawah – menegah.

Dalam suatu catatan agama terutama para ekonom, yang berasal dari bekerja di bank misalnya akan tidak tahu bagaimana mereka harus bekerja, bertani dan lainnya atau mengemis (Injil) mereka akan malu terhadap diri mereka sendiri, terutama pada agama kristiani di Kalimantan dan konflik diciptakan pada tahun 1967 - 1999.

Sementara, sistem tersebut diperiksa kembali, dengan adanya sistem seksualitas dengan masyarakat setempat yang berasal dari budaya berbeda, misalnya dalam hal ini kehidupan budaya dan ekonomi memiliki peranan baik dan mendukung adanya miskin kota, tetapi dengan gaya hidup yang tidak sesuai.