Kitab Suci, Pedang Dan Spritualitas ?

11/27/2022

Indonesia - Pada masa konflik etnik terjadi di Indonesia, berbagai hal terkait dengan hubungan Tuhan spritualitas, iman dan sosial budaya akan berada pada kondisi berbeda dengan agama yang terhubung di dalam suatu pemahaman yang baik terhadap doa atau spritualitas yang nyata.

Jakarta – kondisi konflik etnik yang melibatkan tokoh agama, pemangku kebijakan, dan Negara dalam hal ini penting untuk dipatuhi bukan karena ada pengetahuan secara psikologis melalui penghasilan pada manusia itu sendiri. Tetapi, dalam hal ini untuk tetap berjaga – jaga agar tidak ada terjadi konflik budaya atau etnik yang direncanakan.

Kalimantan – suatu pembentukan etnik dan budaya terhadap tradisi tradisional telah menjadi awal dari kehidupan masyarakat suku Dayak  - Tionghoa Hakka di pedalaman Kalimantan. Kepatuhan penting untuk tidak menjual jubah/ordo (Lukas 22 - 36 : 37) dalam hal ini untuk memperoleh pedang atau membeli pedang. Dalam melihat kondisi spritualitas dan agama serta budaya yang berbeda.

Jika suatu Negara, memiliki pemahaman iman yang baik, maka tokoh agama  dan Tionghoa Hakka bermula menjadi penting dalam melihat kondisi spriatualitas umat di Indonesia, secara menyeluruh baru tumbuh berkembang. Sehingga, pangadilan dan hukum, menjadi kajian tersendiri terhadap kondisi spritualitas, manusia yang ingin berkuasa, berdasarkan ideology yang dijual pada suatu Negara lainnya.

Hal ini tentunya tidak mencerminkan secara utuh apa makna dalam suatu kitab suci yang dijanjikan Tuhan pada setiap konflk etnik, kejahatan, siatem tata kelola pemerintahan, dan Negara (ideology). Kondisi suatu masyarakat dapat dibuat berdasarkan persoalan terencana dan tidak dalam hubungan sebab – akibat yang muncul dikarenakan ulah manusia dalam hal ini.

Di Karenakan keinginan untuk kaya tetapi merusak manusia, dalam sistem ekonomi  yang menjerah suatu hubungan manusia dan Tuhan, serta lainnya dalam hal ini penting dalam melihat unusr kesengajaan bagi sistem rumah tangga bermula, dalam iman kristiani.

Pengalaman menarik, ketika memahami atau melihat kondisi kerena dan kolektif menyerang dalam sistem ekonomi, dan tata kelola pemerintahan pad athun 1967 – 1980an. Suatu penyangkalan akan Tuhan, dan manusia yang berpura – pura baik dan beragama, muncul dalam kebuasaan konsumsi makanan, dan non pemerintah  -  pemerintahan – Pontianak – Jakarta.

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close