Indonesia, tingkat kemiskinan ada di wilayah rentan konflik di masa lalu meliputi wilayah Jawa, NTT dan Papua. Dalam hal ini tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia, terjadi dengan adanya ekonomi politik, dan budaya yang melatarbelakangi masalah sosial di masa lalu hidup mengereja dan bernegara.
Tepat pada masa kolonial belanda, hingga kemerdekaan RI konflik
etnik dan budaya terjadi dengan adanya perebutan sumber daya alam, dan politik
pada masa kekuasaan terjadi pada masyarakat menegah yaitu setingkat birokrasi.
Dengan adanya budaya lokal yang terjadi, sebelum adanya agama
kristiani terjadi dengan dinamika demokrasi terjadi maka penting dalam melihat
aspek penting dalam dinamika sosial yang meliputi peran serta masyarakat adat
yang berasal dari kalangan agamis atau Islam.
Dampak dari agama kristiani terjadi dengan baik terhadap kemiskinan yang
terjadi sehingga konflik seksualitas dan budaya politik menjadi alat dari
dinamika sebagian orang dalam melihat karakteristik masyarakat Indonesia,
hingga saat ini.
Tahun setelah Orde Baru, pembenahan ekonomi pada tahun 1998 - 2000 sudah
terjadi dengan jatuhnya Presiden Soeharto sebagai kepala Negara RI dengan aspek
ekonomi yang terjadi krisis. Dengan adanya masalah kehidupan sosial budaya, dan
agama lekat pada aspek penting dalam dinamika budaya masyarakat adat, dan
Tionghoa Indonesia pada tenaga medis.
Salah satu yang penting dalam melihat kemiskinan adalah dari
kehidupan awal masyarakat Tionghoa yang bekerja sebagai birokrasi di Indonesia,
dan pribumi di sini. Berbagai hal terkait masalah budaya dan ekonomi terjadi
dengan sendirinya.
Ada kalangan masyarakat Tionghoa yang memahami peran serta hidup
di masyarakat adat, dengan cara merampas aset, dan menggangu pekerjaan dan
pendidikan anak – anaknya di dalam rumah secara terencana, (djan Ai). Dari
tingkat terkecil konflik etnik akan sering muncul dengan adanya kekuasaan di
daerah, seperti di Kalimantan Barat, dimulai dari Kab. Sintang dan Pontianak.
Kemiskinan pada saat ini, di rencanakan atau tidak oleh Mgr. Isak Doera sebagai Uskup dan politik Golkar (orang baik), tentunya masuk kaum pribumi NTT, dan Jawa di Kabupaten tersebut dan masyarakat Dayak disekitar asal wilayah itu. Migrasi dan urbanisasi masyarakat Tionghoa untuk membangun ekonomi di Ibukota Jakarta dan Kota Pontianak terjadi 1970 – hingga saat ini.
Kebuasaan dan kekejaman Tionghoa Indonesia, dan hasil seksualitas masyarakat pribumi telah menjelaskan berbagai tragedi, dan drama kehidupan yang dipaparkan dengan baik. Kalau di Pontianak terutama Tionghoa Indonesia, dan kaum pribumi di Indonesia. dan birokrasi yang melibatkan masyarakat Tionghoa pada aset.
Ketika, yang bertugas kala itu menjelaskan berbagai hal terkait dengan masalah moralitas dan konflik etnik terjadi di masyarakat Jakarta, terutama di Kab. Landak pada tahun 1967 dan 1998 Tionghoa Hakka, dan Dayak serta kaum masyarakat Jawa - Melayu dan Batak, meskipun beragama kristiani - Budha dan Islam di Indonesia dibalik itu semua.
0 comments