Religion, Seksualitas Dan Konflik Etnik 1967 - 1998

11/30/2023

Pontianak, medis dalam hal ini diterapkan sebagian manusia untuk menjelaskan berbagai konflik etnik di Kalimantan Barat, tepat pada tahun 1967 – 1999 di Pontianak. Berbagai hal terkait dengan dinamika budaya sosial, dan birokrasi menjadi tidak baik terhadap kepemimpinan setiap periode di tahun 2008 yang lalu pada sistem Politik di Pontianak, Kalimantan Barat.

Masyarakat Tionghoa Hakka di Pontianak, yang beragama kristiani dalam hal ini terlalu banyak bicara dalam berbagai hal terkait dengan medis, dan pendidikan dengan dinamika budaya, dan seksualitas kemiskinan hidup di masyarakat hingga saat ini.

Hidup dengan utang dan belas kasih terhadap dinamika budaya, sosial di masyarakat pribumi baik sebagai birokrasi rendah, dan budaya utang di masyarakat adat. Hal ini menjelaskan bahwa pembunuhan lebih baik daripada fitnah. 

Karakteristik, kaum pribumi dan seksualitas Tionghoa - Timur (Ambon, NTT) menjelaskan kebiadaban dokter dan dosen Sihombing perompak kapal, Marpaung - orang Jawa HKBP, dengan moralitas penyebab konflik dan seksualitas dan urbanisasi ekonomi di Jakarta sebelum 1980an, sebagai awal hidup di Pontianak dengan kelas sosial atas.

Hasil didikan, orang tidak pendidikan, dan kelas sosial rendah dalam hal ini begitu memaksa. Orang tidak memiliki malu, Sihombing, yang tidak sadar akan kehidupan sosial, dan budaya hidup di masyarakat di Pontianak, Kalimantan Barat. 

Ketika, ingin bersanding seksualitas (L / P) dengan Tionghoa saya,  diciptakan oleh orangtua mereka sendiri sebagai alat konflik sosial, dan pemerasan. Lai, notaris seolah sekolah dan dan kedokteran. milih di lingkungan Keuskupan Agung Pontianak, dan baru masuk agama katolik, di lingkungan Pontianak, dengan agama Budha dan katolik sebelumnya. Untuk mendapatkan belas kasih terhadap sesama mereka.

Melalui,  komunitas pelayanan dan kelas sosial hidup di masyarakat, untuk mengemis, dan mendapatkan pekerjaan, dalam sistem politik, untuk memanfaatkan momen. Hal ini menjelaskan bahwa berbagai hal terkait bisnis dan ekonomi di Pontianak. 

Berawal dari konflik di komunitas Jalan, anggrek, yang dramatis. Dan diikuti kebijakan pensiunan malang yang bekerja dalam medis di Rumah Sakit Antonius 2019 - 2023. Itu adalah orang – orang yang menganut agama Islam – Jawa dan Katolik. 

Pada masyarakat Dayak disini dari hasil seksualitas, maka menjelaskan kelakukan hidup di masyarakat adat, dan Tionghoa Hakka di Pontianak, bersama pastor paroki katedral 1970an – 2023. Dengan demikian rencana kejahatan masyarakat adat dan Tionghoa hakka, beragama non kristiani 1999 hingga saat ini.

Salah satu pastoral yang bertugas tentunya pastor paroki, dalam menjelaskan kehidupan budaya, dan konflik Dayak dan Tionghoa Hakka, dan rencana kejahatan medis, dengan berbagai aktivitas dan kesibukan kepada saya, adalah salah satu metode. 

Dalam penyingkiran di dunia kesehatan dan pekerjaan, untuk mendapatkan uang, seperti atas nama pelayanan gereja miliknya saja tahun itu, Gubernur Kalbar 1967  - 2008 . Hal ini terlibat pada ekonomi dan politik. 

Serta medis dimulai dari orangtua hingga anak - anak mereka di Kalimantan Barat, dan pendidikan Santo Petrus dan iman pastor petrus atas kesalahan hidup sebagai imam di masa lalu. Bukan sekolah dan rumah sakit dengan kebijakan seperti itu. 

Hal ini terjadi bagi mereka yang tidak senang bisnis dan ekonomi, itu adalah kelakuan orang pribumi  - Tionghoa hasil seksualitas, dan djan disini pada sistem politik sebelumnya, menjelaskan berbagai politik dan kebijakan para imam dan pekerjaannya.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close