Indigenous People, Budaya Dan Tragedi Tionghoa Indonesia

11/28/2023

RI, tinggal diberbagai wilayah dari hasil kemiskinan hidup dan biologis di hingga saat ini tahun 2023. Dengan utang dan kekuasaan ingin berkuasa seperti sekolah dan gereja katolik di Indonesia, tidak berbeda jauh, mayoritas hasil seksualitas kaum pribumi dan Tionghoa Indonesia melalui gereja katolik - non.

Setelah hidup dalam kemiskinan salah satunya perkara masyarakat kristiani Indonesia, untuk numpang hidup dengan kelas sosial biasa, kehidupan keluarga Tionghoa Indonesia, Jakarta sebagai potret. Berkedok agama, dan membinasakan kaum masyarakat, dan Kapuas Hulu 1967 - 1999, untuk tidak terjadi perkara pengadilan saat ini. 

Keuskupan Agung, kini cari duit dipelayanan Tuhan hidup sebagai pensiunan malang atas nama agama kristiani. Hal ini menjelaskan berbagai hal terkait dengan masalah seksualitas di tanah air Indonesia, dari hasil seksualitas Jawa dan Tionghoa Indonesia. 

Dan kemiskinan secara biologis, pendidikan dan kesehatan di Indonesia pada mulanya untuk mendapatkan pekerjaan, dan uang itu yang terjadi hingga saat ini.  Ada pada kalangan kelas sosial kebawah – menegah ingin berkuasa dan memonopoli serta menyingkirkan terutama dalam komunitas, begitu cara hidupnya biasa yang melakukan pekerjaan ini. 

Cara mengumpulkan aset hidup di masyarakat, amat sederhana dimulai dari hidup miskin hingga kaya di Indonesia.  Melalui mata pencaharian di gereja katolik di Indonesia, bersama Uskup dan Imam yang pro terhadap kemiskinan hidup di Negara Indonesia. 

Dan tidak juga baik dalam hamba Tuhan di pelayanan hidupnya. Hal ini menjelaskan berbagai hal terkait dengan dinamika budaya, dan sekolah kelas sosial, dan birokrasi rendah, dilakukan penyingkiran terjadi. 

Maka, pada kalangan kaum pribumi, Melayu  - Dayak - Jawa –  Batak, dan Tionghoa Indonesia, dan hukum serta perkara kemiskinan dan seksualitas hidup di masyarakat Indonesia. Hingga saat ini sering terjadi dengan istilah pensiunan malang. Serta isu teroris pada masyarakat pribumi di Indonesia terutama pada kalangan kelas sosial biasa. 

Bagi anak Tionghoa dalam dunia bisnis. Maka, seperti orang Jawa (November, 2023) di gereja katolik, hasil dari kelas sosial biasa, tidak senang dengan kehidupan masyarakat Tionghoa Indonesia. Mala, mengadu domba, dan fitnah berbeda jauh hidup di masyarakat. 

Cara untuk numpang hidup kemudian urbanisasi oleh orang Jawa amat sederhana ketidaksenangan hidup kaum pribumi kepada Tionghoa di Indonesia. Kaum laki – laki, melakukan scenario hidup, numpang hidup makan dan minum cara. 

Tionghoa Hokkien seperti di dalam rumah, dan rencana kejahatan medis pribumi, itulah sifat Tionghoa Indonesia, Hokkien - Jawa tidak berbeda jauh dengan  kaum masyarakat Dayak pada orang dengan kelas sosial biasa.

Hasil bisnis, dan utang pada kaum perempuan, terlalu kepo atau usil terhadap masalah bank ketika menabung misalnya tampak dengan  hidup perempuan Indonesia, yang bekerja sebagai karyawan bank.  

Serta orang yang terlibat dalam misi pelayanan gereja katolik misalnya pensiunan malang, seperti di Rumah sakit katolik Indonesia, karena ketidaksenangan terhadap bisnis Tionghoa Indonesia  (taipan).  Hal ini menjelaskan hidup masyarakat Tionghoa Indonesia. 

Dengan kelas pekerja, dan migrasi serta hidup dari seksualitas miskin dalam suatu Negara berkembang. Cara yang amat sederhana dalam hal ini menjelaskan bahwa berbagai kebinasaan melalui gereja kristiani. 

Dilakukan oleh masyarakat non Kristen artinya Islam, Budha dan Konghucu (karma) yang melakukan kejahatan hidup di masyarakat, melalui gereja katolik dan sekolah. Itu disebutkan perkara, miskin hidup orang Indonesia hingga saat ini.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close