Di Indonesia, ada 17 kasus peristiwa pelanggaran HAM berat yang terjadi, diantara adalah peristiwa 1965 – 1966. Penembakan Misterius tahun 1982 – 1985, Talangsari 1989 Trisakti, Semanggi I dan II, Kerusuhan Mei 1998, Penghilangan Orang secara paksa 1997 – 1998, Kemudian dilanjutkan 2001 – 2002, Pembunuhan Dukun Santet, dan Papua.
Sementara, dalam hal ini tugas lembaga ini belum mendapatkan
penyelidikan khusus, dalam hal ini kegiatan dalam mengembangkan pribadi bangsa
Indonesia seutuhnya dan bidang kehidupan, maka selayaknya lembaga tersebut
mendapatkan respon yang baik terhadap persoalan dan masalah kekerasan dan
pembunuhan yang terjadi di Indonesia.
Hal ini, baik dalam setiap tragedy dan peristiwa yang
berlangsung dengan adanya dinamika budaya masyarakat adat di Indonesia, baik
tentunya bagi mereka yang non kristiani dan Beragama sebagai ragam budaya dan
toleransi merupakan iklim bangsa Indonesia disini.
Kepo tentunya suatu budaya bangsa kita, yaitu Indonesia
termasuk Tionghoa Indonesia yang memang berasal dari asimilasi budaya
seksualitas. Ketika hukum diganti dengan uang, maka pihak kepolisian akan
mengetahui apa yang terjadi terhadap penegakan hukum Indonesia yang melebihi
berbagai akal dan pikiran.
Salah satu tugas dan funsgi Komnas HAM dalam menjalankan
tugas memungkinkan akan baik dengan dinamika budaya dan tragedy yang sering
terjadi Indonesia, baik pada isu politik Identitas serta berbagai hal terkait
dengan dinamika konflik dan kekerasan yang terjadi di Indonesia. Untuk
memudahkan meskipun tampak sulit, maka berbagai pengalaman dalam setiap kasus
berat merupakan salah satu aspek penting dalam setiap dinamika budaya
masyarakat adat.
Tahun 1998 – 19967 tragedi yang diketahui adalah konflik
etnik Dayak – Tionghoa, dan Madura – Dayak hal ini terkait dengan berbagai
pembakaran dan pembunuhan di pedesaan. Maka, berbagai terkait kasus yang
melibatkan sejumlah oknum. Pelanggaran Ham menjadi isu strategis pada setiap
pemilihan Pilpres pada Februari 2024 tahun ini.
Ada seorang polisi misalnya mengaku kalau di Jakarta, sulit
,mendapatkan pekerjaan maka ketika ditanya etniknya adalah orang jawa, Polisi
berpangkatb rendah ini mengatakan bahwa di Pontianak untuk mendaftar polisi
mudah, dan tidak tahu malu polisi ini tampak ketika mereka bertugas, sekitar
katedral paroki santo yosep Inisial “S”.
Orang Dayak di sini banyak melakukan pelanggaran hukum
dimulai dari Jabatan Satpam, dan Medis hal ini cara numpang hidup mereka
sebagai pelayanan dan kehidupan sosial budaya, dan kelas sosial di masa lalu
pada masa pemerintahan 2008, PDI Perjuangan Kab. Landak. Orang kelas sosial
kebawah hingga pendidik melakukan kekerasan yang menurut saya hingga saat ini
tidak menjadi apa – apa orangnya terutama Tionghoa Hakka, dan asimilasi seksualitas
hidup mereka.
0 comments