Apa Yang Mempengaruhi Budaya dan konsumsi Dalam Suatu Masyarakat

9/14/2017

Pemahaman mengenai budaya dan konsumsi tentunya menjadi suatu pandangan yang dapat dilihat perbedaannya. Dimaksud dalam hal ini, tentunya memberikan suatu pandangan pemikiran yang dikemukakan oleh DiMaggio dengan “ekonomi mempengaruhi budaya”dan “budaya mempangaruhi ekonomi”? Dalam hal ini, makan perbandingan pemikiran dalam pandangan Marx juga, menegaskan bahwa budaya yang didalamnya terkandung kognisi, nilai-nilai, norma, symbol, preferensi, sikap dan opini, dibangun diatas fundamen infrastruktur ekonomi.

@copyright.images.google.com

Dengan demikian, perubahan dalam kognisi, nilai-nilai, norma, symbol, preferensi, opini dan sikap disebabkan oleh adanya perubahan dalam basis infrastruktur ekonomi . Seperti halnya, infrastruktur ekonomi masyarakat dari pertanian ke industry menyebabkan terjadinya perubahan superstruktur sosial budaya, misalnya mengenai perubahan dalam cara busana, ritma kerja, hubungan sosial yang mulanya dilakukan secara intens menjadi berkurang karena digunakan untuk kerja dan istirahat. Kira-kira pandangan Karl Marx dalam melihat bagaimana” ekonomi mempengaruhi budaya” dapat dipahami secara sederhana.

Kemudian, dalam hal ini apa yang dikemukakan DiMaggio (1994:28), telah dijelaskan bahwa budaya mempengaruhi ekonomi dalam  2 cara : pertama, budaya mempengaruhi ekonomi secara konstitutif, artinya budaya dalam bentuk kategori, skrip/naskah, konsepsi, tentang agensi atau gagasan tentang teknik dapat mempengaruhi perilaku ekonomi dengan  mempangaruhi bagaimana actor mendefinisikan kepentingan mereka. Budaya dalam hal ini, memberikan kategori-kategori dan pemahaman-pemahaman yang memampukan actor untuk terlibat dalam tindakan ekonomi. Misalkan dalam hal ini, seperti perusahaan yang sama dengan jumlah personil, struktur, bidang garapan dalam dinamika.

Budaya organisasi dalam suatu perusahaan misalnya dapat menyebabkan tumbuh kembangnya entrepreneurship, kreatifitas dan inovasi yang pada agensi (individu atau kelompok orang) dalam perusahaan tersebut. Dalam hal ini, DiMaggio (1990) mengajukan 4 pendekatan untuk memahaminya, bagaimana budaya organisasi pada suatu perusahaan, yaitu pendekatan kognitif, pendekatan simbolisme ekspresif, pendekatan norma-norma  organisasional serta pendekatan legitimasi dan keefektifan.

Pendekatan seperti itu dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan kognitif dengan memusatkan perhatian bagaimana peranan kebiasaan, rutin, dan standar prosedur pelaksanaan (SOP) dalam kehidupan organisasi. Kesemua hal tersebut merupakan budaya organisasi yang dapat memperlancar dan mengefisiensikan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahaan masalah yang terjadi. Kemudian, pendekatan budaya produksi dan manajemen memfokuskan perhatian pada perbandingan antara budaya antara orang-orang yang terlibat dalam produksi manajemen.  

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close