Mengenai Pandangan Satu Aliran Filosofis Yang Mengkritisi Pendekatan Positivisme Dalam Ilmu Sosial.

9/18/2017

Auguste Comte merupakan salah satu tokoh yang menarik untuk dibahas, seperti diketahui sepanjang perjalanan hidup Comte, ia mencoba mengaplikasikan metode observasi dan eksperimen seperti sejak awal yang dilakukan oleh ilmu alam yang ada.  Tidak tahu kenapa, banyak para ahli menganggap Comte tidak konsisten dengan penrnyatan-pernyatan pada saat mengungkapkan ide-ide positivism, bahkan ada yang menggangap ia sudah tidak waras. 

@copyright.images.google.com
Positivisme Comte, menjadi salah satu sistim yang menempatkannya pada pusar orientasi yang setiap kajian yang memang ia lakukan. Hal ini tentunya timbul pemikiran bahwa kekhwatiran yang begitu jauh ketika tatanan sosial tradisional setelah revolusi perancis terjadi. Melalui sejarah sosial dan perubahan masyarakat yang sangat bearti bagi ilmu sosial ini, menjadi salah satu hal yang utama. Sehingga, apa yang dipikirkan Comte dengan melihat keadaan masyarakat menjadi salah satu sumbangan pemikiran bagi perbaikan masyarakat melalui suatu arah yang lebih baik.

Tetapi, dibalik keyakinannnya tentunya ada pengaruh  besar dari Saint-Simon, dari keterangkatnya menjadi seorang sekretaris, telah memberikan sumbangan informasi bagi pemikiran Comte. Meskipun demikian, metode Comte tentunya akan menimbulkan banyak kritikan dan kelemahan dengan apa yang ditanggapi oleh Lincoln dan Guba.

Lincoln dan Goba menyebutnya paradigma positivisme, yang telah mengandung kelemahan yaitu menyingkirkan hegemoni agama (Kristen) pada zaman pertengahan dan menggantinya dengan hegemoni ilmu pengetahuan. Dan postivisme telah menciptakan satu model rasionalitas ilmiah dengan menyingkirkan model rasionalistas lain, serta positivism lebih bersifat kontigensi, relativitas dan historisitas pikiran atau rasio manusia.

Meskipun kelemahan positivisme ini tidak dipaparkan secara dalam dan penuh, tetapi kritik tentunya tidak dapat dijawab secara dalam. Namun, teori kebenaran telah didukung dan diterima oleh pendukungnya epistemology empiris ( positivisme ilmiah), seperti pada ilmu-ilmu alam atau ilmu sosial budaya yang mengunakan metode ilmu alam. Sementara kaum positivieme menganggap bahwa teori menggambarkan realitas apa adanya, karena itu verifikasi dijadikan sebagai krireria untuk keilmiahan.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close