Kebudayaan
suatu masyarakat tidak bersifat stagnan, melainkan mengalami perkembangan.
Perkembangan dari kebudayaan ini menunjukkan bahwa kebudayaan tersebut berusaha
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya. Hal ini, dikarenakan
cara-cara bagaimana suatu masyarakat berpikir dan bertindak pada dasarnya
merupakan respons terhadap kebutuhan hidupannya. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kebudayaan itu bersifat adaptif.
Adaptasi
kebudayaan terhadap lingkungannya menunjukkan perbedaan antara kebudayaan yang
satu dengan kebudayaan yang lainnya. Sebagaimana dicontohkan oleh Ember (1981:28
-29), pada masyarakat ada hal-hal yang harus dimengerti ketika bentuk-bentuk
penyesuaian berkontribusi positif terhadap bertahannya suatu masyarakat.
Walaupun pada umumnya suatu masyarakat berusaha mengubah cara berpikir dan
berperilakunya adalah untuk kebaikan mereka. Artinya, dalam hal ini ada
kebiasaan-kebiasaan baru yang dikembangkan malah mengurangi ketahanan
masyarakat tersebut.
Pada
abad ke 20 adaptasi kebudayaan sering menyebabkan hilangnya semua kemandirian
yang dimiliki suatu bangsa. Hal ini, dikarenakan swadaya mereka hilang, dimana
mereka semakin lama semakin tergantung pada barang-barang dan komoditi yang
tidak mereka hasilkan sendiri. Adaptasi mereka terhadap sistem perekonomian
yang ada diharapkan dapat menaikan tingkat kehidupannya, malahan menyebabkan
orang sama sekali tergantung pada fluktuasi peekonomian dunia yang tidak dapat
mereka kendalikan.
Bagi
kita, pemahaman ini tentu saja sangat berguna dalam rangka memilih bentuk
adaptasi kebudayaan yang bagaimana yang bersifat tidak merugikan. Pembahasan
mengenai adaptasi kebudayaan juga bisa dengan adaptasi atau maladaptasi
kebudayaan.
0 comments