Dalam konteks politik, ekonomi dan social kultural dari setiap masyarakat memiliki dimensi waktu tertentu. Yang harus dipahami ketika kesejateraan social dapat bersifat sangat pluralistic karena pada dasarnya konsepsi tentang kesejahteraan social yang ada dalam setiap masyarakat tentunya memiliki persepsi yang berbeda. Istilah kesejahteraan social, pada umumnya mengacu pada suatu perlindungan yang diupayakan pada individu.
Konteks dalam kekerabatan, masyarakat dan lembaga Negara untuk dapat mengatasi persoalan yang berhubungan dengan kondisi social masyarakat. Pada dasarnya, istilah kesejahteraan social dapat mengacu pada gejala social yang ada tingkatan yang beragam. Menurut F. Benda Beckmann mengatakan bahwa ada tingkat awal dengan istilah kesejahteraan yang menunjukkan keragaman nilai dan ideology, dan dalam bentuk yang lebih konkret seperti tujuan dari kebijakan.
Di Tingkat ini, suatu masyarakat dapat memiliki gagasan yang sama dengan kesejahteraan social, dimana setiap satuan yang dibedakan atas gender, usia, kelas dan lapisan social dapat mempunyai definisi yang berbeda tentang kesejahteraan social. Kemudian, ditingkat berikutnya istilah kesejahteraan social mengacu pada lembaga penyelenggara.
Sehingga, di dalam masyarakat terdapat lembaga khusus yang didirikan untuk menyelenggarakan kesejahteraan social, tetapi tidak begitu disebagian masyarakat lainnya. Jadi, kesejahteraan social tidak bersifat universal. Tetapi, ditingkat pelaksanaan kegiatan , kesejahteraan social diupayakan oleh individu atau kelompok yang dapat mewarnai banyak proses social yang beragam.
Jika dipahami dengan seksama, konsep kesejahteraan social yang selama ini ada, tentunya mengarah pada konsep yang berbeda, dimana konsep kesejahteraan social yang datang dari Eropa dan Amerika. Dengan demikian, konsep-konsep tersebut lebih identic dengan konsep social security dan hanya cocok untuk masyarakat yang berkembang maju dari Eropa.
0 comments