Catatan Perombakan Kurikulum Mengenai Pendidikan Indonesia

11/07/2019


Kurikulum sekolah menurutnya tidak perlu diorganisir dalam mata pelajaran seperti sekarang. Ace mengatakan perlu kemasan baru kurikulum dalam bentuk program-program pendidikan. 
Program itu dibagi empat. Pertama program pendidikan literasi agar siswa berkemampuan belajar sepanjang hayat (lifelong learning skills). “Karena itu adalah tema sentral industri 4.0, setiap orang dituntut memilikinya.”

Program berkomposisi sekitar 25 persen dari kurilukum sekolah itu harus memuat kemampuan membaca agar siswa memahami isi bacaan dengan cepat dan tepat.’ Kemudian kemampuan menulis untuk mengungkapkan gagasan dan pendapat secara jelas, tegas, dan santun.

Lalu kemampuan menyimakserta mampu menuturkan secara lisan gagasan dan pendapat yang mudah difahami secara santun. “Satu lagi adalah matematika dasar, yaitu memahami logika angka, ruang dan bidang atau yang disebut numerasi.”

Program kedua yaitu pengetahuan dasar (basic learning contentyang kini dipelajari di SD hingga SMA. “Nantinya  pendidikan pengetahuan dasar perlu disampaikan secara tematik,” kata Ace. Tujuannya untuk mengenalkan dan menganalisis tema atau isu sosial di lingkungan sekitarnya. Porsi bagian program  kurikulum ini cukup 25 persen.

Program kurikulum ketiga yang berporsi 40 persen yaitu kecakapan terpakai (applied skillsatau sebelumnya disebut kecakapan hidup (life skills). Materinya berbasis kebutuhan daerah sehingga perlu dirancang kurikulumnya oleh pemerintah daerah. Sekolah juga perlu memfasilitasi minat siswa seperti berbisnis, olahraga, seni, teknologi informatika, dan menunya harus disiapkan.

Kemudian program kurikulum berporsi 10 persen untuk pendidikan perekat NKRI, misalnya pendidikan karakter bangsa, agama, PPKN, sejarah nasional, Bahasa Indonesia. 

Ace yakin Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bisa mengganti kurikulum seperti itu. “Karena beliau punya wewenang, kekuasaan dan pengalaman di bidang digital,” kata dia. Adapun aspek teknologi digital menurutnya adalah alat bukan isi dari kurikulum. Teknologi itu dapat diaplikasikan untuk pembelajaran semua isi program kurikulum. 

Di Kutip : https://tekno.tempo.co/read/1269186/4-usulan-pakar-upi-kepada-nadiem-dalam-membongkar-kurikulum


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close