Konsumsi makanan, pada masyarakat perkotaan tentunya ada babi panggang, guling, dan lainnya. Konsumsi makanan itu memang memiliki lemak tinggi terhadap berbagai sistem konsumsi yang dibentuk berdasarkan budaya mereka di Pontianak.
Konsumsi orang Tionghoa disini, memang begitu tetapi menariknya
menjualnnya ada di pedesaan, dan perkotaan, terutama berkaitan dengan budaya dan agama mereka tentunya. Jika
kuliner Pontianak Tionghoa pada malam hari, disitu ada ragam khas Tionghoa.
Ketika menjelang hari perayaan maka di jelaskan bagaimana
kehidupan budaya dan agama mereka tinggal di pedesaan dan perkotaan ketika itu.
Hal ini menjelaskan berbagai aktivitas sosial yang terletak pada dinamika
budaya dan agama mereka ketika itu.
Berbeda tampaknya jika di pedesaan hanya dapat ditemui di
perkotaan Desa, yang berbeda dengan masyarakat kota Pontianak yang terletak di
pinggiran kota Pontianak. Hal ini menjelaskan berbagai aktivitas dan budaya
mereka, yang tampak tidak memperhatikan kesehatan masyarakatnya.
Sejak 1960an kuliner sudah berada di pinggiran perkotaan
masyarakat di Pontianak tampak terkecuali dengan persoalan budaya mereka
terkait dengan agama yang ada disini terutama yang membuat, kelakukan orang tersebut tidak berbeda
jauh dengan binatang.
Budaya Batak – Tionghoa tidak berbeda jauh dengan adanya konsumsi
makanan yang mereka hidangkan dengan budaya Dayak disini. Hal ini menjelaskan
bagaimana pengetahuan dan aspek kehidupan budaya mereka yang begitu brutal
sebagai identitas budaya diri mereka di Indonesia.
Konflik sosial, pengetahuan dan lainnya memang berada pada
karakteristik mereka makan pada budaya lokal masyarakat adat. Ketika hal ini
menjelaskan bagaimana mereka makan, tata boganya, serta kebersihan makanan yang
hendak disantap di meja makan.
Pada tahun 2000 setelah krisis ekonomi berlanjut bagaimana
kualitas hidup mereka sebagai budaya itu disini, selama saya di Pontianak
jarang sekali untuk memahami baik karakteristik konsumsi mereka, kecuali ada
tamu, kolega dan keluarga yang hendak datang bertemu, Kuliner lebih banyak ketika malam, dan hal ini dapat ditemui di Jalan Gajah Mada Pontianak.
0 comments