Kehidupan Sosial, Budaya Kreatif Dan Kemiskinan Perkotaan

2/22/2022

Ketika hendak berkeliling dalam suatu perkotaan, perkampungan tentunya akan ditemui ragam sosial ekonomi masyarakat perkotaan, dan miskinnya kreatifitas perkotaan, hingga berbagai pembangunan manusia yang begitu bobrok pula dari hasil ekonomi pajak perkotaan dihasilkan.

Hendaknya pedagang eceran dapat ditemui dengan adanya sistem ekonomi budaya yang melekat pada kebudayaan kota yang diketahui baik adanya sistem sosial di masyarakat hingga saat ini. Ketika ekonomi budaya akan melekat pada kebudayaan lokal, akan berada pada kondisi sosial budaya dan agama dalam suatu kota.

Apa yang dipahami mengenai kapitalisme tentunya dapat disampaikan bahwa, perdagangan, ekonomi yang hebat adalah hasil dari investasi yang diperoleh Indonesia sejak masa Orde Baru di DKI Jakarta, dengan uang asing.

Akan berbeda ketika masyarakat miskin kota, yang disengaja menimbun uangnya guna kepentingan ekonomi politik masyarakat perkotaan terhadap berbagai budaya yang melekat pada dinamika sosial di masyarakatnya hingga saat ini.

Ketika membahas berbagai aspek kehidupan sosial budaya akan berada perbedaan terhadap upah, dan minimnya kreatifitas masyarakat perkotaan, tampak dengan adanya sehat dan tidaknya manusia dilangsungkan berdasarkan kesengajaan masyarakat perkotaan, terhadap pekerjaan, dan hasil yang diperolehnya hingga saat ini.

Akal sehat menyadari mengenai keberaaan mereka terhadap berbagai petunjukan budaya yang takjub disampaikan oleh orang lokal di Pontianak misalnya, kepentingan ekonomi politik, dan seksualitas yang menyimpang dalam suatu budaya.

Sementara, budaya yang meyimpang dan dengan adanya tembok agama, akan berbeda dengan adanya kemiskinan kota, dan identitas diri mereka yang berasal dari urbanisasi perkotaan hingga saat berlangsung. 

Rencana orang jahat seperti Batak Sihombing – Marpaung HKBP, dan Siregar Katolik lokal, Indonesia tidak berbeda jauh dengan adanya kehidupan sosial budaya mereka di masyarakat hingga saat ini, khususnya di Pontianak - Jakarta, berdasarkan Filsafat yang dipahami.

Orang seperti itu yang sebelumnya hidup dalam kemiskinan perkotaan akan disampaikan dengan baik adanya moralitas,  etika dan ekonomi budaya mereka yang diproduksi dari hasil penyimpangan agama, dan budaya di masyarakat Pontianak menjelaskan dengan baik. 

Kemiskinan suatu perkotaan, pada masa pemerintahan, pemkot Sutarmidji M.H tentunya  berdampak pada perbaikan dan menurunnya standar hidup, dan kebodohan, serta ekonomi yang terjadi di masyarakat Pontianak secara khusus pada 2003.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close