Keuskupan Agung Pontianak - dalam istilah kesehatan menurut kepercayaan Islam memang memiliki istilah bahwa mengenai kebersihan adalah sebagaian dari iman. Tidak dapat dipungkiri ketika hal ini mengarah pada dinamika sosial budaya Tionghoa Indonesia begitu berbeda untuk kebersihan.
Ketika hal ini, dipahami dengan adanya perubahan pengetahuan dan
istilah iman, bahwa berbagai hal terkait dengan kebersihan iman, atau dikenal
pada kitab Islam. Jika di Kitab Katolik, dapat dipahami dengan agama dan
kepercayaan.
Tetapi, dalam hal ini berdasarkan konsili Vatikan dalam hal ini
perawat lebih baik, ketimbang dokter. Itu yang terjadi dari persoalan di
organisasi keaagamaan di Indonesia. Tidak patuh pada perintah dalam psikologianalisis,
untuk sekitar lingkungan.
Setiap masalah yang mereka perbuat, tidak jauh berbeda dari orang
non kristiani, dan birokrasi yang menjelaskan adanya moralitas ekonomi, dan
kehidupan agama kristiani yang rendah iman. Pada setiap tahun, moralitas dan
kesehatan saling berkaitan dengan ekonomi dan kesehatan yang tercipta di
lingkungan gereja.
Tetapi, hal tersebut adanya hanya ada air tidak ada tisu. Itu yang
terjadi, pada setiap pembendaharaan gereja di Keuskupan Agung Pontianak,
memungkinkan untuk dibawa sendiri misalnya juga disarankan. Sengaja dan tidak
menjadi awal dari setiap kebijakan, dan posisi mereka menjadi kesadaran diri
mereka terhadap iman, dan gereja.
Pontianak, setelah konflik etnik dan agama tidak menutuop
kemungkinan dari setiap pekerjaan ekonomi yang kotor dan menjadi ciri dari
kehidupan Tionghoa Hakka di Pontianak dan Jakarta yang begitu tidak sehat dan konsumsi yang disediakan terutama.
Jika kita melihat dan memahami sampah sekitar meja makan maka
diartikan bahwa kegiatan diskusi, serta lainnya menjadi penting dalam melihat
aspek kehidupan rohani dan jasmani, yang begitu baik terhadap ciri khas
Tionghoa, dan budaya Barat mestinya berlangsung dengan baik.
0 comments