Jakarta, pusat perkantoran yang berasal dari pusat bisnis dan Keuangan, Hal ini menjelaskan pekerjaan masyarakat modern yang tinggal pada pembangunan ekonomi di Indonesia. Hampir sebagian masyarakat Pribumi – Tionghoa Indonesia bekerja dengan jam yang ditetapkan di masing – masing perusahaan dan Perbankan.
Dampak dari budaya kerja di Perkantoran akan mengakibatkan
berbagai hal terkait dengan kesehatan medis yang menurun berdampak pada selain
tingkat depresi dan mental, masih adalagi persoalan sosial dan budaya
masyarakat modern hingga saat ini bahkan setelah Orde Lama. Pada sistem ekonomi
budaya masyarakat di Jakarta.
Ketika memahami kota besar, maka akan diketahui dengan
adanya budaya sosial yang memiliki dampak terhadap dinamika budaya sosial akan
budaya seksualitas dan kesehatan. Yaitu dampak dengan adanya sistem kesehatan
untuk penuaan dini, sehingga potensi kesehatan yang dibutuhkan terjadi pada
masalah masyarakat Indonesia yang bekerja di Perkantoran.
Masalah dari itu, kejahatan diketahui dengan adanya masalah
kaum masyarakat Tionghoa Indonesia, dan seksualitas serta konflik di masa lalu.
Dengan adanya budaya seperti akan lebih baik diketahui dengan adanya budaya masyarakat
pluralisme dan iman menjadi salah satu solusi bagi umat kristiani.
Ketika hal ini muncul dengan adanya budaya sosial masyarakat
yang memiliki perbedaan gagasan, akan memiliki nilai terhadap budaya masyarakat
yang bekerja di Jakarta. Dengan kondisi penghasilan yang tidak jauh berbeda
dengan pengeluaran termasuk kebutuhan hidup, dan kesehatan.
Tanpa disadari banyaknya pakar kesehatan memiliki pengaruh
atau tidak terhadap ragam pengobatanny. Maka diketahui bagaimana pengalaman
hidup dan dinamika budaya sosial di masyarakat adat dan seksualitas. Konflik
seperti itu, dikarenakan adanya kepentingan politik dan budaya masyarakat adat
terhadap Tionghoa Indonesia hingga saat ini.
0 comments