Suatu dimensi ekonomi akan dijumpai pula pada stratifikasi menurit dimensi lain, dalam hal ini telah diuraikan mengenai distribusi kekuasaan pada masyarakat, dimana Weber menjelaskan dengan memperkenalkan pembedaan antara tiga jenis stratifikasi sosial.
Dalam hal ini, dapat dijelaskan bahwa pertama kelas merupakan jumlah orang yang mempunyai persamaan dalam hal peluang untuk hidup atau nasib (life chances) : dimana peluang untuk hidup orang tersebut ditentukan oleh kepentingan ekonomi berupa penguasaan atas barang serta kesempatan untuk memperoleh penghasilan dalam pasaran komoditas atau pasaran kerja.
Sebagai akibat dari hal ini dengan dipunyainya persamaan peluang untuk menguasai barang dan jasa sehingga diperoleh penghasilan tertentu, maka orang yang berada dikelas yang sama mempunyai memiliki persamaan apa yang oleh Weber dinamakan situasi kelas (class situation), yaitu persamaan apa yang oleh Weber namakan untuk menguasai kesediaan barang, hidup pribadi, atau cara hidup.
Dengan demikian, para usaha kecil, menengah hingga keatas dapat memahami melalui usaha mereka di bidang ekonomi hingga pengalaman hidup mereka dalam situasi sebuah kelas yang sama sehingga merupakan anggota kelas yang sama berdasarkan pandangan mereka.
Jika untuk dipahami, berdasarkan tanpa kelas dapat dipahami berbagai aktivitas yang dilakukannya dalam menciptakan sebuah kelas yang menurutnya baik, dengan pendasaran kepentingan ekonomi.
Jika untuk dipahami, berdasarkan tanpa kelas dapat dipahami berbagai aktivitas yang dilakukannya dalam menciptakan sebuah kelas yang menurutnya baik, dengan pendasaran kepentingan ekonomi.
Untuk dimensi lainnya yang menurut Weber digunakan orang untuk mengklasifikasikan anggota masyarakat ialah dimensi kehormatan, dimana kenyataannya manusia dikelompokkan dalam kelompok status (status groups), yang menurutnya laksana komunitas yang tak terbentuk.
0 comments