Teori modernisasi muncul pada tahun 1950an di Amerika Serikat, dan merupakan respons kaum intelektual terhadap perang dunia yang menganut evolusi dan dianggap sebagai jalan optimis menuju perubahan. Modernisasi menjadi sebuah penemuan terpenting dari penjajahan kapitalisme yang panjang dibawah kepemimpinan Amerika Serikat.
Teori yang muncul dengan adanya muncul Negara komunis dibawah pimpinan Negara Sosialis Uni Sovyet Rusia (USSR). Perang dingin merupakan bentuk peperangan ideology dan teori antara kapitalisme dan sosialisme.
Sementara, gerakan sosialisme Rusia mulai mengembangkan pengaruhnya tidak saja di Eropa Timur, melainkan juga Negara yang baru merdeka. Dengan demikian konteks perang dingin merupakan teori modernisasi yang terlibat dalam peperangan ideology.
Bangkitnya Negara yang baru merdeka di Asia dan Afrika, merupakan jajahan Negara Eropa dan Amerika yang tadinya merupakan bagian dari ancaman baru karena banyak diantara mereka tertarik pada sosialisme sebagai cara untuk melakukan perubahan sosial.
Amerika Serikat menyadari berbagai situasi peperangan ideology, sehingga mendorong para ilmuwan sosial mengembangkan teori untuk memahami dunia ketiga yang baru muncul. Juga menemukan resep teoretik dalam rangka membendung sosialisme untuk mendorong kapitalisme.
Berbagai adanya penemuan baru mengenai munculnya ideoologi memungkinkan berbagai persoalan sosial masyarakat muncul pada perjalanannya telah menjadi sebuah ideology. Serta paham agamis yang juga menjadi faktor persoalan dalam hal ini.
Baca Juga : Paulo Freire : Paradigma Humanis Radikal
Akibat dari dukungan tersbeut muncul dukungan dana dan politik yang luar biasa besar dari pemerintah dan organisasi maupun perusahaan di Amerika Serikat. Ini merupakan gambaran umum, mengenai berkembangnya ideology yang mempengaruhi berbagai perubahan pahami di Amerika Serikat.
Dengan menjadikan modernisasi dan pembangunan sebagai gerakan ilmuwan antar displin ilmu sosial yang memfokuskan kajian terhadap perubahan sosial di Dunia Ketiga yang sangat berpengaruh, terutama pada pemikiran pendidikan agama.
0 comments