Budaya Jawa
mulai diperkenalkan melalui kain yang dibuat berdasarkan diplomasi politik
terhadap berbagai kepentingan umum, serta kepentingan pejabat Negara sebagai
dasar dari upaya dalam memahami sistem pertahanan suatu Negara.
Sepertinya
begitu, dalam hal ini dengan berbagai upaya dalam penyeragamaan serta perbedaan
antara bangsawan, priyayi serta berbagai hal terkait kasta dalam sebuah suku
bangsa. Biasanya, orang-orang yang mengenakan kain merupakan seorang yang
memiliki nilai bearti bagi Negara, yang merupakan dasar dari upaya identitas
diri.
Dengan
demikian, berbagai hal terkait dengan sistem politik merupakan dasar dari
dinamika politik yang berlangsung dengan upaya kita dalam memahami berbagai
batik di Jawa. Seperti hal nya, melihat arah politik 2024, yang akan diusung
oleh Puan Maharani, dan Prabowo Subianto masing-masing melakukan diplomasi
politik sesuai dengan versinya.
Maka, dari
itu dengan berbagai upaya pemahaman dalam sistem politik seperti baju yang
dikenakan yang merupakan dari motif parang, yang merupakan motif tertua di
Indonesia, yang diciptakan oleh keraton Mataram pada abad ke 17 oleh Panembahan
Senopati.
Dalam
pengenakan motif yang digunakan merupakan salah satu pakaian bangsawan yang
memiliki kriteria terhadap Raja dan Keturunannya, begitu juga dengan
sebaliknya. Berbagai pemahaman mengenai motif batik ini, merupakan salah satu
sistem dinamika dalam kehidupan manusia yang berarti tidak pernah menyerah
layaknya ombak yang tidak berhenti berguling.
Begitu juga
dengan perjalanan karir politiknya, dengan berbagai sistem politik yang
diterapkan sebelumnya, ketika masa Orde Baru yang merupakan seorang prajurit
Kopasus. Yang merupakan dari sistem politik sebelumnya, akhirnya pergi dari
Negara Indonesia untuk mencari kehidupan selanjutnya.
Baca juga : Arah Politik 2024
Dengan
demikian, perjalanan politik Prabowo Subianto merupakan salah satu bagian dari
sistim tatanan Negara yang hendaknya dipahami, bahwa pertahanan yang baik
dimulai dari diplomasi politiknya bagi masyarakat, terutama pendukungnya.
0 comments